Step by Step Tata Cara Shalat Id Sendiri - BAITUSSALAM

Step by Step Tata Cara Shalat Id Sendiri

Step by step tata cara shalat sunat idul fithri & idul adha sendiri (munfarid) yang saya bagikan untuk anda ini merujuk pada penjelasan :

  • Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri, Hasyiyah Al-Bajuri Jilid 1 Halaman 147, 148, 155, 157, 225
  • Syaikh Sayid Abu Bakar Al-Bakri, I'anah Ath-Thalibin Jilid 1 Halaman 184 & 261
  • Imam Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayah Al-Akhyar Jilid 1 Halaman 153
  • Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nihayah Az-Zain Halaman 108 dan Kasyifah As-Saja Halaman 53,54,57,58
  • Imam Abi Zakariya Yahya An-Nawawi, Al-Adzkar Halaman 69
  • Syaikh Sayid Abdurrohman Ba'alawi, Bughiyah Al-Mustarsyidin Halaman 49
  • Syaikh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu'in Halaman 16
  • Dan lainnya yang jadi rujukan pada artikel-artikel terkait

Step by Step Tata Cara Shalat Id Sendiri

  1. Melisankan niat shalat idul fithri atau niat shalat idul adha. Ini hukumnya sunat, dalam rangka membantu menghadirkan gambaran umum shalat di dalam hati sebelum dimuqoronahkan nanti ketika takbirotul ihromNiat shalat sunat idul fitri sendiri serta dilakukan pada waktunya: نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى saya berniat untuk melakukan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilakukan pada waktunya) karena Allah Ta'ala. Niat shalat idul adha sendiri serta dilakukan pada waktunya: نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى saya berniat untuk melakukan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilakukan pada waktunya) karena Allah Ta'ala. 
  2. Takbirotul-ihrom (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan dengan kualitas suara yang dapat didengar oleh diri sendiri) disertai niat di dalam hati. Mengucapkan takbirnya termasuk rukun shalat, menyuarakannya dengan kualitas suara yang dapat didengar termasuk syarat sah takbirotul ihrom, menyertakan niatnya termasuk syarat sah niat, mengangkat kedua tangannya termasuk sunat hai'at.
  3. Membaca doa iftitah dengan suara pelan. Ini termasuk sunat haiat dan sunatnya dibaca pelan
  4. Melakukan takbir sunat ke-1 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan. baqiyah ash-shalihah adalah bacaan :

    سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ

  5. Melakukan takbir sunat ke-2 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  6. Melakukan takbir sunat ke-3 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  7. Melakukan takbir sunat ke-4 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  8. Melakukan takbir sunat ke-5 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  9. Melakukan takbir sunat ke-6 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  10. Melakukan takbir sunat ke-7 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Warning!!! : Anda tidak disunatkan membaca baqiyah ash-shalihah setelah takbir sunat ke-7, karena baqiyah ash-shalihah dalam hal ini berfungsi sebagai fashilah/pemisah antar takbir saja, jadi jumlah baqiyah ash-shalihah pada rokaat kesatu ini hanya 6 bukan 7.
  11. Membaca Ta'udz dengan suara pelan, kemudian membaca Surat Alfatihah dengan kualitas suara yang dapat didengar oleh diri sendiri. Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian mengucapkan "aamiiiin". Warning!!! : Basmalah menurut madzhab Imam Syafii termasuk salah satu ayat Surat Al-Fatihah. Jadi anda wajib membaca بسم الله الرحمن الرحيم sebelum membaca الحمد لله رب العالمين jika anda tidak membacanya maka bacaan fatihah anda menjadi tidak lengkap, jika fatihah tidak dibaca selengkapnya maka bacaan fatihah anda tidak diakui sebagai suatu rukun yang utuh dari antara rukun-rukun shalat yang 17, jika salah satu rukun shalat tidak dipenuhi maka shalat anda tidak sah. 
  12. Membaca surat lain selain surat Al-Fatihah (diutamakan surat ق atau سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى jika memungkinkan) ini termasuk sunat hai'at, dan sunatnya dibaca dengan suara pelan
  13. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) untuk ruku'. Kemudian membaca bacaan ruku seperti biasa.
  14. Melakukan tasmi' intiqol (mengucapkan سمع الله لمن حمده sambil mengangkat kedua tangan) untuk i'tidal. Kemudian membaca bacaan i'tidal seperti biasa
  15. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk sujud ke-1. Kemudian membaca bacaan sujud ke-1 seperti biasa.
  16. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk duduk antara 2 sujud. Kemudian membaca bacaan duduk antara 2 sujud seperti biasa.
  17. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk sujud ke-2, Kemudian membaca bacaan sujud ke-2 seperti biasa.
  18. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk berdiri ke rokaat kedua. Kemudian memulai rokaat kedua.
  19. Melakukan takbir sunat ke-1 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan. Warning!!! : takbir sunat ke-1 pada rakaat kedua ini tidak didahului sebelumnya dengan doa iftitah, karena doa iftitah merupakan doa pembuka shalat bukan pembuka rokaat, sehingga tidak disunatkan pada rokaat selain rokaat kesatu.
  20. Melakukan takbir sunat ke-2 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  21. Melakukan takbir sunat ke-3 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  22. Melakukan takbir sunat ke-4 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Kemudian membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  23. Melakukan takbir sunat ke-5 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) Warning!!! : anda tidak disunatkan membaca baqiyah ash-shalihah setelah takbir sunat ke-5 ini karena baqiyah ash-shalihah dalam hal ini berfungsi sebagai fashilah/pemisah antar takbir saja. jadi jumlah baqiyah ash-shalihah pada rokaat kedua ini hanya 4 bukan 5
  24. Membaca Ta'udz dengan suara pelan, kemudian membaca Surat Alfatihah dengan kualitas suara yang dapat didengar oleh diri sendiri. Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian mengucapkan "aamiiiin". Warning!!! : Basmalah menurut madzhab Imam Syafii termasuk salah satu ayat Surat Al-Fatihah. Jadi anda wajib membaca بسم الله الرحمن الرحيم sebelum membaca الحمد لله رب العالمين jika anda tidak membacanya maka bacaan fatihah anda menjadi tidak lengkap, jika fatihah tidak dibaca selengkapnya maka bacaan fatihah anda tidak diakui sebagai suatu rukun yang utuh dari antara rukun-rukun shalat yang 17, jika salah satu rukun shalat sengaja tidak dipenuhi maka shalat anda tidak sah.  
  25. Membaca surat lain selain surat Al-Fatihah (diutamakan untuk rakaat kedua surat اِقْتَرَبَتِ atau surat اَلْغَاشِيَةُ jika memungkinkan) dengan suara pelan. 
  26. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) untuk ruku'. Kemudian membaca bacaan ruku seperti biasa.
  27. Melakukan tasmi' intiqol (mengucapkan سمع الله لمن حمده sambil mengangkat kedua tangan) untuk i'tidal. Kemudian membaca bacaan i'tidal seperti biasa
  28. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk sujud ke-1 Kemudian membaca bacaan sujud ke-1 seperti biasa.
  29. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk duduk antara 2 sujud. Kemudian membaca bacaan duduk antara 2 sujud seperti biasa.
  30. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk sujud ke-2. Kemudian membaca bacaan sujud ke-2
  31. Melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) untuk duduk tasyahhud akhir. Kemudian membaca bacaan tasyahhud akhir, shalawat kepada Nabi dengan rangkaian shalawat ibrohimiyah, doa memohon perlindungan dan doa memohon ketetapan iman seperti biasa.
  32. Membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kanan. Kemudian membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kiri. Warning!!! : Bacaan takbirotul ihrom, bacaan Surat Al-fatihah, bacaan tasyahhud akhir, bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad, bacaan السلام عليكم wajib disuarakan dengan suara yang kualitasnya dapat didengar oleh diri sendiri (Lihat Penjelasan : Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri dalam Hasyiyah Al-Bajuri Juz 1 Hal 147 148 155 157, Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Muin Hal 16, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam Kasyifah As-Sajaa Hal 53 54 57 58)
  33. Shalat id selesai
  34. Kemudian mengusap wajah sambil membaca أشهد أن لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهم والحزن Warning!!! : Akhir shalat adalah salam bukan mengusap wajah. Amaliyah ini sering difahami secara keliru : banyak yang keliru menganggap ini bagian dari rangkaian shalat padahal akhir shalat adalah salam dan banyak juga yang keliru menganggap ini bid'ah padahal termasuk amaliyah sunnah (Lihat Penjelasan : Imam Abi Zakariya Yahya An-Nawawi dalam Al-Adzkar Hal 69, Sayid Abu Bakar dalam I'anah Ath-Thalibin Juz 1 Hal 184 & Syaikh Abdurrahman Ba'alawi dalam Bughiyah Al-Mustarsyidin Hal 49)
  35. Tidak disunatkan khutbah id bagi anda yang shalat id sendiri (munfarid) 😁 Makanya berjamaah 

Penjelasan para ulama ahli fiqih madzhab Imam Syafii yang berkaitan dengan tata cara shalat id : 

وهي كسائر الصلوات في الأركان والشروط والسنن فان أراد الأقل اقتصر على ما يسن في غيرها فأقلها ركعتان كسنة الوضوء وان أراد الإكمال أتى بالتكبيرات الآتي

Shalat id adalah sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan sunat-sunatnya. Maka jika seseorang bermaksud melaksanakan minimalnya, maka dia mengiqtisharnya terhadap sebagaimana tata cara yang disunatkan pada shalat sunat selainnya, dan minimalnya adalah 2 rakaat sebagaimana shalat sunat setelah wudhu. Dan jika seseorang bermaksud melaksanakan maksimalnya, maka dia mendatangkan takbir yang akan dijelaskan nanti... [Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri, Hasyiyah Al-Bajuri Jilid 1 Halaman 225 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]


وهي كسائر الصلوات في الأركان والشروط والسنن وأقلها ركعتان كسنة الوضوء وأكمالها ركعتان بالتكبير الأتي ويجب في نيتها التعيين من كونها صلاة عيد الفطر أو صلاة أضحى في كل من أدائها وقضائها

Shalat id adalah sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukun, syarat-syarat dan sunat-sunat. Minimal praktek pelaksanaannya adalah 2 rakaat sebagaimana shalat sunat setelah wudhu, Maksimalnya adalah 2 rakaat dengan takbir yang akan dijelaskan nanti. Wajib pada niatnya dispesifikan identitas shalatnya bahwa yang diniatkan tersebut الْفِطْرِ atau الْأَضْحَى. Kemudian pada Masing-masingnya أَدَاءً atau قَضَاءً

أَدَاءً = dikerjakan pada waktunya yaitu pada hari raya idul fithri atau pada hari raya idul adha tersebut antara setelah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari. قَضَاءً = dikerjakan setelah lewat waktu أَدَاءً

[Sayid Abu Bakar Al-Bakri, I'anah Ath-Thalibin Jilid 1 Halaman 261 - Diterjemahkan oleh Cucu Anwar Mubarok] 


وهي ركعتان يكبر في الأولى سبعا سوى تكبيرة الإحرام وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام ويخطب بعدها خطبتين
كفاية الأخيار ج ١ ص ١٥٣
Shalat idain itu 2 rakaat. Bertakbir pada rakaat kesatu 7 kali selain takbirotul ihrom, dan pada rakaat kedua 5 kali selain takbir berdiri, dan berkhutbah setelahnya 2 khutbah. [Imam Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayah Al-Akhyar Jilid 1 Halaman 153 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]


وهي ركعتان كغيرها في الأركان والشروط ، وأقلها أن يحرم بالركعتين بنية صلاة عيد الفطر أو الأضحى ، ويصليها كراتبة الظهر مثلا ، وأكمالها أن يكبر في الركعة الأولى سبع تكبيرات بعد تكبيرة الإحرام وبعد دعاء الإفتتاح وقبل التعوذ ، ويرفع يديه في كل تكبيرة كما في التحرم ، ويسن أن يفصل بين كل اثنين منها بقدر أية معتدلة يهلل ويكبر ويمجد ، ويحسن في ذلك أن يقول سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر لأنه لائق بالحال . ويسن أن يضع يمناه على يساره تحت صدره بين كل تكبيرتين ولو شك في عدد التكبيرات أخذ بالأقل ، وهي من الهيأٰت : كالتعوذ ودعاء الإفتتاح ، فلا يسجد لترك شيء منها وان كان الترك مكروها ، ولو نسي التكبيرات أو شيئا منها وشرع في القراءة لم يتداركها ولو لم يتم الفاتحة ، بخلاف ما لو نسيها وشرع في التعوذ ثم تذكرها فإنه يعود اليها ولا يفوت بها دعاء الإفتتاح ، ويفوت بالتعوذ ويفوت الكل بالقراءة ولو ناسيا ، ثم يتعوذ بعد التكبيرة الأخيرة ، ويقرأ الفاتحة كغيرها من الصلوات ، ويندب أن يقرأ بعد الفاتحة في الركعة الأولى : ق ، وفي الثانية : اقتربة الساعة ، أو سبح اسم ربك الأعلى في الأولى والغاشية في الثانية ، وهي صلاة جهرية ، ثم اذا قام للركعة الثانية يكبر خمسا بالصفة المتقدمة بعد تكبيرة القيام وقبل التعوذ

Shalat id itu 2 rokaat sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukun dan syarat-syarat. Aqollnya (minimalnya) adalah mushalli takbirotul ihrom dengan niat shalat idul fithri atau idul adha 2 rokaat, dan melaksanakan shalat seperti shalat rawatib dhuhur umpamanya. Akmalnya (Sempurnanya) adalah mushalli menambahkan takbir pada rokaat kesatu sebanyak 7 takbir setelah takbirotul ihrom + do'a iftitah sebelum ta'udz, dan mengangkat kedua tangan pada setiap kali takbir seperti takbirotul ihrom, Disunatkan untuk memisahkan antara setiap 2 takbir dengan durasi seukuran ayat mu'tadilah (panjang tidak pendek tidak) membaca tahlil, takbir dan tamjid, dan sebaiknya pada ketika itu mushalli membaca سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر karena bacaan tersebut adalah yang matching dari aspek situasinya. Disunatkan mushalli menempatkan tangan kanannya di atas tangan kirinya di bawah dada antara setiap 2 takbir. Apabila ragu-ragu pada hitungan takbir, hendaknya mushalli mengambil kesimpulan dengan yang lebih sedikit saja. Takbir tersebut termasuk salah satu dari sunat-sunat hai'at sebagaimana ta'udz dan do'a iftitah, maka tidak disunatkan sujud sahwi dengan meninggalkan sesuatu dari takbir tersebut walaupun hukum sengaja meninggalkannya adalah makruh. Apabila lupa tidak melakukan takbir-takbir atau sesuatu darinya dan mushalli sudah syuru (on the track) pada bacaan surat Al-fatihah maka tidak boleh kembali mengidroknya sekalipun mushalli belum menyempurnakan bacaan surat Al-fatihah sampai tamat, permasalahan ini berbeda dengan apabila melupakan takbir-takbir dan syuru (on the track) pada bacaan ta'udz kemudian mengingatnya maka mushalli boleh kembali pada takbir-takbir dan tidak gugur dengan takbir-takbir kesunnahan membaca doa iftitah. Gugur kesunnahan membaca doa iftitah dengan syuru (on the track) pada ta'udz, dan gugur semuanya oleh sebab sudah syuru (on the track) pada bacaan surat Al-Fatihah sekalipun syurunya dikarenakan lupa. Kemudian mushalli membaca ta'udz setelah takbir terakhir (no 7) dan membaca surat Al-Fatihah sebagaimana shalat-shalat selain shalat id.  Disunatkan setelah membaca surat Al-Fatihah pada rakaat kesatu membaca surat ق dan pada rakaat kedua membaca surat اقتربة الساعة atau سبح اسم ربك الأعلى pada rakaat kesatu dan الغاشية pada rakaat kedua. Shalat id adalah shalat jahriyah (shalat yang disunatkan dikeraskan suara bacaan fatihah dan surat setelahnya) Kemudian jika telah berdiri untuk rakaat kedua, mushalli bertakbir sebanyak 5 kali dengan sifat seperti yang sudah dibahas tadi setelah takbir qiyam dan sebelum ta'udz. [Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nihayah Az-Zain Halaman 108 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]

Wallaahu A'lam.

Untuk anda, saya juga akan membagikan step by step tata cara shalat id berjamaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas