Step by Step Tata Cara Shalat Id Berjamaah - BAITUSSALAM

Step by Step Tata Cara Shalat Id Berjamaah

Berikut ini adalah step by step tata cara shalat sunat idul fithri & idul adha secara berjamaah :

  1. Imam melisankan niat shalat idul fithri atau niat shalat idul adha diikuti oleh makmumNiat shalat idul fithri sebagai imam dan dilaksanakan pada waktunya

    نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

    artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) karena Allah Ta'ala

    Niat shalat idul fithri sebagai makmum dan dilaksanakan pada waktunya

     نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

    artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai  karena Allah Ta'ala

    Niat shalat idul adha sebagai imam dan dilaksanakan pada waktunya

    نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

    artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai imam karena Allah Ta'ala.

    Niat shalat idul adha sebagai makmum dan dilaksanakan pada waktunya

    نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

    artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

  2. Imam bertakbirotul-ihrom (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) disertai niat di dalam hati. Setelah imam selesai takbirotul ihrom, kemudian semua makmum bertakbirotul ihrom disertai niat di dalam hati. warning!!! : shalat makmum tidak sah jika makmum mencuri start dengan mulai bertakbirotul ihrom sebelum imam selesai takbirotul ihrom dengan mengakhiri pengucapan huruf ر lafadz أكبر 
  3. Imam dan makmum membaca doa iftitah dengan suara pelan. Karena sunatnya pelan
  4. Imam melakukan takbir sunat ke-1 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan. Baqiyah ash-shalihah adalah bacaan :

    سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ

  5. Imam melakukan takbir sunat ke-2 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  6. Imam melakukan takbir sunat ke-3 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  7. Imam melakukan takbir sunat ke-4 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  8. Imam melakukan takbir sunat ke-5 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  9. Imam melakukan takbir sunat ke-6 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  10. Imam melakukan takbir sunat ke-7 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Warning!!! : Imam dan makmum tidak disunatkan membaca lagi baqiyah ash-shalihah setelah takbir sunat ke-7, karena baqiyah ash-shalihah dalam hal ini berfungsi sebagai fashilah/pemisah antar takbir saja. Sehingga pada rokaat kesatu jumlah baqiyah ash-shalihah hanya 6 bukan 7
  11. Imam membaca Ta'udz dengan suara pelan, kemudian imam membaca Surat Alfatihah dengan suara nyaring. Sementara makmum diam saja khusyu' mendengarkan bacaan imam. Setelah imam selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian imam dan makmum serentak mengucapkan "aamiiiin". Warning!!! : Basmalah menurut madzhab Imam Syafii termasuk salah satu ayat Surat Al-Fatihah. Jadi baik imam maupun makmum wajib membaca بسم الله الرحمن الرحيم sebelum membaca الحمد لله رب العالمين jika basmalah tidak dibaca maka bacaan fatihahnya tidak lengkap jika fatihah tidak dibaca selengkapnya maka bacaan fatihahnya tidak diakui sebagai suatu rukun yang utuh dari antara rukun-rukun shalat yang 17 jika salah satu rukun shalat sengaja tidak dipenuhi maka shalat tidak sah. Saran kami : "jika imam shalat bermadzhab Hanafi, Maliki atau Hambali dan makmumnya bermadzhab Syafi'i, tolong basmalahnya dibaca saja, toh bagi madzhab hanafi, maliki maupun hambali sekalipun basmalahnya dibaca sangat tidak berdampak pada sah atau tidaknya shalat, demi sahnya shalat makmum bermadzhab syafi'i. (Lihat : Al-Fiqh 'Ala Madzahib Al-Arba'ah Jilid 1 Hal 232)
  12. Imam membaca surat lain selain surat Al-Fatihah (diutamakan surat ق atau سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى jika memungkinkan) dengan suara nyaring. Sedangkan makmum saat ini membaca Ta'udz --> Surat Al-Fatihah --> mengamini bacaan sendiri.
  13. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk ruku' diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan ruku seperti biasa.
  14. Imam melakukan tasmi' intiqol (mengucapkan سمع الله لمن حمده sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk ruku' diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan i'tidal seperti biasa. Warning!!! : Yang sunat dinyaringkan oleh makmum bukan tasmi سمع الله لمن حمده  melainkan ربنا لك الحمد tapi ini hukumnya sunat. 
  15. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk sujud ke-1 diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan sujud ke-1 seperti biasa.
  16. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk duduk antara 2 sujud diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan duduk antara 2 sujud seperti biasa.
  17. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk sujud ke-2 diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan sujud ke-2 seperti biasa.
  18. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk berdiri ke rakaat kedua diikuti oleh makmum. 
  19. Kemudian memulai rakaat kedua. Kemudian diam seukuran thumaninah yaitu sedurasi bacaan subhanallahWarning!!! : takbir sunat ke-1 pada rakaat kedua ini tidak didahului sebelumnya dengan doa iftitah, karena doa iftitah merupakan doa pembuka shalat bukan pembuka rokaat, sehingga doa iftitah tidak disunatkan selain di awal rokaat kesatu.
  20. Imam melakukan takbir sunat ke-1 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan. Warning !!! semua takbir sunat yang 7 kali pada rokaat kesatu dan 5 kali pada rokaat kedua, beserta bacaan fashilahnya / pemisahnya yaitu 6 baqiyah ash-shalihah pada rokaat kesatu dan 4 baqiyah ash-shalihah pada rokaat kedua termasuk sunat hai'at. Sehingga jika lupa tidak dilakukan tidaklah menjadi sebab disunatkan sujud sahwi. Bahkan jika sengaja tidak dilakukanpun shalatnya tidak menjadi batal.
  21. Imam melakukan takbir sunat ke-2 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  22. Imam melakukan takbir sunat ke-3 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  23. Imam melakukan takbir sunat ke-4 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca baqiyah ash-shalihah satu kali dengan suara pelan
  24. Imam melakukan takbir sunat ke-5 (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring diikuti oleh makmum. Warning!!! : Imam dan makmum tidak disunatkan membaca baqiyah ash-shalihah setelah takbir sunat ke-5 ini karena baqiyah ash-shalihah dalam hal ini berfungsi sebagai fashilah/pemisah antar takbir saja. Sehingga baqiyah ash-sholihah pada rokaat kedua ini jumlahnya hanya 4 bukan 5
  25. Imam membaca Ta'udz dengan suara pelan, kemudian imam membaca Surat Alfatihah dengan suara nyaring. Sementara makmum diam saja khusyu' mendengarkan bacaan imam. Setelah imam selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian imam dan makmum serentak mengucapkan "aamiiiin". Warning!!! : Basmalah menurut madzhab Imam Syafii termasuk salah satu ayat Surat Al-Fatihah. Jadi baik imam maupun makmum wajib membaca بسم الله الرحمن الرحيم sebelum membaca الحمد لله رب العالمين jika tidak dibaca maka bacaan fatihahnya tidak lengkap jika fatihah tidak dibaca selengkapnya maka bacaan fatihahnya tidak diakui sebagai suatu rukun yang utuh dari antara rukun-rukun shalat yang 17 jika salah satu rukun shalat sengaja tidak dipenuhi maka shalat tidak sah. Saran kami : "jika imam shalat bermadzhab hanafi, maliki atau hambali dan makmumnya bermadzhab syafii, tolong basmalahnya dibaca saja, toh bagi madzhab hanafi, maliki maupun hambali sekalipun basmalahnya dibaca sangat tidak berdampak pada sah atau tidaknya shalat, demi sahnya shalat makmum bermadzhab syafi'iyah." (Lihat : Al-Fiqh 'Ala Madzahib Al-Arba'ah Jilid 1 Hal 232)
  26. Imam membaca surat lain selain surat Al-Fatihah (diutamakan untuk rakaat kedua surat اِقْتَرَبَتِ atau surat اَلْغَاشِيَةُ jika memungkinkan) dengan suara nyaring. Sedangkan makmum membaca Ta'udz --> Surat Al-Fatihah --> mengamini bacaan sendiri.
  27. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk ruku' diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan ruku seperti biasa.
  28. Imam melakukan tasmi' intiqol (mengucapkan سمع الله لمن حمده sambil mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk ruku' diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan i'tidal seperti biasa. Warning!!! : Yang sunat dinyaringkan oleh makmum bukan tasmi سمع الله لمن حمده  melainkan ربنا لك الحمد tapi ini hukumnya sunat jadi tidak perlu ribut gara-gara ini
  29. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk sujud ke-1 diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan sujud ke-1 seperti biasa.
  30. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk duduk antara 2 sujud diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan duduk antara 2 sujud
  31. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk sujud ke-2 diikuti oleh makmum. Kemudian imam dan makmum membaca bacaan sujud ke-2 seperti biasa
  32. Imam melakukan takbir intiqol/perpindahan (mengucapkan الله أكبر tanpa mengangkat kedua tangan) dengan suara nyaring untuk duduk tasyahhud akhir. Kemudian membaca bacaan tasyahhud akhir, shalawat kepada Nabi dalam rangkaian shalawat ibrohimiyah, doa memohon perlindungan dan doa memohon ketetapan iman seperti biasa. Warning!!! : Bacaan takbirotul ihrom, bacaan Surat Al-fatihah, bacaan tasyahhud akhir, bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad, bacaan السلام عليكم wajib disuarakan dengan suara yang kualitasnya dapat didengar oleh diri sendiri (Lihat Penjelasan : Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri dalam Hasyiyah Al-Bajuri Juz 1 Hal 147 148 155 157, Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Muin Hal 16, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam Kasyifah As-Sajaa Hal 53 54 57 58)
  33. Imam membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kanan. Kemudian membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kiri. Kemudian makmum membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kanan. Kemudian membaca السلام عليكم ورحمة الله sambil menoleh ke sebelah kiri. Warning!!! : Batal shalat makmum jika membaca salam mendahului imam. Jika makmum membaca salam bersamaan dengan imam atau sebelum imam selesai mengucapkan salam pertama dengan mengakhiri pengucapan huruf م pada lafadz عليكم maka shalat makmum tidak batal akan tetapi hukumnya makruh dan berpotensi menghilangkan fadhilah berjamaah. Adapun sunatnya dalam hal ini adalah setelah imam selesai mengucapkan salam kedua dengan mengakhiri pengucapan huruf م lafadz عليكم yang kedua.
  34. Shalat id Berjamaah selesai
  35. Kemudian imam mengusap wajah sambil membaca أشهد أن لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهم والحزن begitupula makmum. Warning!!! : Akhir shalat adalah salam bukan mengusap wajah. Amaliyah ini sering difahami secara keliru : banyak yang keliru menganggap ini bagian dari rangkaian shalat padahal akhir shalat adalah salam dan banyak juga yang keliru menganggap ini bid'ah padahal termasuk amaliyah sunnah. (Lihat Penjelasan : Imam Abi Zakariya Yahya An-Nawawi dalam Al-Adzkar Hal 69, Sayid Abu Bakar dalam I'anah Ath-Thalibin Juz 1 Hal 184 & Syaikh Abdurrahman Ba'alawi dalam Bughiyah Al-Mustarsyidin Hal 49)
  36. Kemudian dilanjutkan dengan khutbah id.


Sumber :

  • Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri, Hasyiyah Al-Bajuri Jilid 1 Halaman 147, 148, 155, 157, 225
  • Syaikh Sayid Abu Bakar Al-Bakri, I'anah Ath-Thalibin Jilid 1 Halaman 184 & 261
  • Imam Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayah Al-Akhyar Jilid 1 Halaman 153
  • Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nihayah Az-Zain Halaman 108 dan Kasyifah As-Saja Halaman 53,54,57,58
  • Imam Abi Zakariya Yahya An-Nawawi, Al-Adzkar Halaman 69
  • Syaikh Sayid Abdurrohman Ba'alawi, Bughiyah Al-Mustarsyidin Halaman 49
  • Syaikh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu'in Halaman 16
  • Syaikh Abdurrahman Jabir Al-Jaza'ri, Al-Fiqh Ala Madzahib Al-Arba'ah Jilid 1 Halaman 232

وهي كسائر الصلوات في الأركان والشروط والسنن فان أراد الأقل اقتصر على ما يسن في غيرها فأقلها ركعتان كسنة الوضوء وان أراد الإكمال أتى بالتكبير تالآتي

Shalat id adalah sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan sunat-sunatnya. Maka jika seseorang bermaksud melaksanakan minimalnya, maka dia mengiqtisharnya terhadap sebagaimana tata cara yang disunatkan pada shalat sunat selainnya, dan minimalnya adalah 2 rakaat sebagaimana shalat sunat setelah wudhu. Dan jika seseorang bermaksud melaksanakan maksimalnya, maka dia mendatangkan takbir yang akan dijelaskan nanti... [Syaikhul Islam Ibrohim Al-Baijuri, Hasyiyah Al-Bajuri Jilid 1 Halaman 225 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]


وهي كسائر الصلوات في الأركان والشروط والسنن وأقلها ركعتان كسنة الوضوء وأكمالها ركعتان بالتكبير الأتي ويجب في نيتها التعيين من كونها صلاة عيد الفطر أو صلاة أضحى في كل من أدائها وقضائها

Shalat id adalah sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukun, syarat-syarat dan sunat-sunat. Minimal praktek pelaksanaannya adalah 2 rakaat sebagaimana shalat sunat setelah wudhu, Maksimalnya adalah 2 rakaat dengan takbir yang akan dijelaskan nanti. Wajib pada niatnya dispesifikan identitas shalatnya bahwa yang diniatkan tersebut الْفِطْرِ atau الْأَضْحَى. Kemudian pada Masing-masingnya أَدَاءً atau قَضَاءً

أَدَاءً = dikerjakan pada waktunya yaitu pada hari raya idul fithri atau pada hari raya idul adha tersebut antara setelah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari. قَضَاءً = dikerjakan setelah lewat waktu أَدَاءً

[Sayid Abu Bakar Al-Bakri, I'anah Ath-Thalibin Jilid 1 Halaman 261 - Diterjemahkan oleh Cucu Anwar Mubarok] 


وهي ركعتان يكبر في الأولى سبعا سوى تكبيرة الإحرام وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام ويخطب بعدها خطبتين
كفاية الأخيار ج ١ ص ١٥٣
Shalat idain itu 2 rakaat. Bertakbir pada rakaat kesatu 7 kali selain takbirotul ihrom, dan pada rakaat kedua 5 kali selain takbir berdiri, dan berkhutbah setelahnya 2 khutbah. [Imam Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayah Al-Akhyar Jilid 1 Halaman 153 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]


وهي ركعتان كغيرها في الأركان والشروط ، وأقلها أن يحرم بالركعتين بنية صلاة عيد الفطر أو الأضحى ، ويصليها كراتبة الظهر مثلا ، وأكمالها أن يكبر في الركعة الأولى سبع تكبيرات بعد تكبيرة الإحرام وبعد دعاء الإفتتاح وقبل التعوذ ، ويرفع يديه في كل تكبيرة كما في التحرم ، ويسن أن يفصل بين كل اثنين منها بقدر أية معتدلة يهلل ويكبر ويمجد ، ويحسن في ذلك أن يقول سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر لأنه لائق بالحال . ويسن أن يضع يمناه على يساره تحت صدره بين كل تكبيرتين ولو شك في عدد التكبيرات أخذ بالأقل ، وهي من الهيأٰت : كالتعوذ ودعاء الإفتتاح ، فلا يسجد لترك شيء منها وان كان الترك مكروها ، ولو نسي التكبيرات أو شيئا منها وشرع في القراءة لم يتداركها ولو لم يتم الفاتحة ، بخلاف ما لو نسيها وشرع في التعوذ ثم تذكرها فإنه يعود اليها ولا يفوت بها دعاء الإفتتاح ، ويفوت بالتعوذ ويفوت الكل بالقراءة ولو ناسيا ، ثم يتعوذ بعد التكبيرة الأخيرة ، ويقرأ الفاتحة كغيرها من الصلوات ، ويندب أن يقرأ بعد الفاتحة في الركعة الأولى : ق ، وفي الثانية : اقتربة الساعة ، أو سبح اسم ربك الأعلى في الأولى والغاشية في الثانية ، وهي صلاة جهرية ، ثم اذا قام للركعة الثانية يكبر خمسا بالصفة المتقدمة بعد تكبيرة القيام وقبل التعوذ

Shalat id itu 2 rokaat sepertihalnya shalat selainnya dalam hal rukun-rukun dan syarat-syarat. Aqollnya (minimalnya) adalah mushalli takbirotul ihrom dengan niat shalat idul fithri atau idul adha 2 rokaat, dan melaksanakan shalat seperti shalat rawatib dhuhur umpamanya. Akmalnya (Sempurnanya) adalah mushalli menambahkan takbir pada rokaat kesatu sebanyak 7 takbir setelah takbirotul ihrom + do'a iftitah sebelum ta'udz, dan mengangkat kedua tangan pada setiap kali takbir seperti takbirotul ihrom, Disunatkan untuk memisahkan antara setiap 2 takbir dengan durasi seukuran ayat mu'tadilah (panjang tidak pendek tidak) membaca tahlil, takbir dan tamjid, dan sebaiknya pada ketika itu mushalli membaca سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر karena bacaan tersebut adalah yang matching dari aspek situasinya. Disunatkan mushalli menempatkan tangan kanannya di atas tangan kirinya di bawah dada antara setiap 2 takbir. Apabila ragu-ragu pada hitungan takbir, hendaknya mushalli mengambil kesimpulan dengan yang lebih sedikit saja. Takbir tersebut termasuk salah satu dari sunat-sunat hai'at sebagaimana ta'udz dan do'a iftitah, maka tidak disunatkan sujud sahwi dengan meninggalkan sesuatu dari takbir tersebut walaupun hukum sengaja meninggalkannya adalah makruh. Apabila lupa tidak melakukan takbir-takbir atau sesuatu darinya dan mushalli sudah syuru (on the track) pada bacaan surat Al-fatihah maka tidak boleh kembali mengidroknya sekalipun mushalli belum menyempurnakan bacaan surat Al-fatihah sampai tamat, permasalahan ini berbeda dengan apabila melupakan takbir-takbir dan syuru (on the track) pada bacaan ta'udz kemudian mengingatnya maka mushalli boleh kembali pada takbir-takbir dan tidak gugur dengan takbir-takbir kesunnahan membaca doa iftitah. Gugur kesunnahan membaca doa iftitah dengan syuru (on the track) pada ta'udz, dan gugur semuanya oleh sebab sudah syuru (on the track) pada bacaan surat Al-Fatihah sekalipun syurunya dikarenakan lupa. Kemudian mushalli membaca ta'udz setelah takbir terakhir (no 7) dan membaca surat Al-Fatihah sebagaimana shalat-shalat selain shalat id.  Disunatkan setelah membaca surat Al-Fatihah pada rakaat kesatu membaca surat ق dan pada rakaat kedua membaca surat اقتربة الساعة atau سبح اسم ربك الأعلى pada rakaat kesatu dan الغاشية pada rakaat kedua. Shalat id adalah shalat jahriyah (shalat yang disunatkan dikeraskan suara bacaan fatihah dan surat setelahnya) Kemudian jika telah berdiri untuk rakaat kedua, mushalli bertakbir sebanyak 5 kali dengan sifat seperti yang sudah dibahas tadi setelah takbir qiyam dan sebelum ta'udz. [Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nihayah Az-Zain Halaman 108 - Diterjemahkan oleh : Cucu Anwar Mubarok]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas