4 Cara Membaca Akhir Surat + Basmalah + Awal Surat
Ada 3 cara membaca akhir surat + basmalah + awal surat yang diperbolehkan menurut ilmu tajwid, dan ada 1 cara yang tidak diperbolehkan.
1 cara yang tidak diperbolehkan adalah akhir surat pertama (contoh : al-ikhlas) diwashalkan kepada basmalah, kemudian akhir basmalah diwaqofkan (berhenti dan mengambil nafas baru) kemudian ibtida membaca awal surat kedua (contoh : al-falaq). Kenapa cara ini tidak diperbolehkan? karena dengan ini jadi seolah memperlakukan basmalah sebagai salah satu ayat (ayat terakhir) dari surat yang pertama (contoh : al-ikhlas) padahal bukan. Berikut ini penjelasannya dalam kitab Hidayah al-Mustafidz
Adapun 3 cara yang diperbolehkan adalah sebagai berikut :
- قَطْعُ الْكُلِّ (mewaqofkan / memutuskan semuanya) : ini berarti anda jadi berhenti di akhir surat pertama (contoh : al-ikhlas) dan mengambil nafas baru, Kemudian membaca basmalah dan berhenti lagi untuk mengambil nafas baru lagi, kemudian mulai membaca awal surat yang kedua (contoh : al-falaq)
- وَصْلُ الْبَسْمَلَةِ فِي أَوَّلِ السُّوْرَةِ (mewashalkan basmalah terhadap awal surat yang kedua) ini berarti washal terjadi hanya untuk mewashalkan basmalah kepada awal surat kedua (contoh : al-falaq), sedangkan akhir surat pertama (contoh : al-ikhlas) diwaqofkan dan bacaan basmalah menggunakan nafas baru
- وَصْلُ الْكُلِّ (mewashalkan semuanya) Jika yang digunakan adalah cara yang ini berarti nafas yang diambil oleh anda sebelum membaca ayat terakhir surat pertama (contoh : al-ikhlas) tidak boleh diperbaharui sampai akhir ayat awal surat kedua (contoh : al-falaq)
Daftar Pustaka
Abu Rimah, Syaikh Muhammad al-Mahmud. Hidayah al-Mustafidz fi Ahkam al-Tajwid. Maktabah Roja Murah Pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas