12 Redaksi Niat Shalat Idul Fithri & Idul Adha Untuk Sendiri, Imam Serta Makmum Baik Dilaksanakan Secara Ada Maupun Qadha - BAITUSSALAM

12 Redaksi Niat Shalat Idul Fithri & Idul Adha Untuk Sendiri, Imam Serta Makmum Baik Dilaksanakan Secara Ada Maupun Qadha

Berikut ini adalah 12 contoh redaksi niat shalat idul fithri & idul adha untuk sendiri, imam serta makmum baik dilaksanakan secara ada maupun qadha :

1) Niat shalat idul fithri sendirian dan dilaksanakan pada waktunya. 

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) karena Allah Ta'ala.

2) Niat shalat idul fithri sebagai imam dan dilaksanakan pada waktunya

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) karena Allah Ta'ala

3) Niat shalat idul fithri sebagai makmum dan dilaksanakan pada waktunya

 نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai  karena Allah Ta'ala.

4) Niat shalat idul adha sendirian dan dilaksanakan pada waktunya

 نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) karena Allah Ta'ala.

5) Niat shalat idul adha sebagai imam dan dilaksanakan pada waktunya

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai imam karena Allah Ta'ala.

6) Niat shalat idul adha sebagai makmum dan dilaksanakan pada waktunya

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara ada (dilaksanakan pada waktunya) sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

7) Niat shalat idul fithri sendirian dan dilaksanakan secara qodho

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha karena Allah Ta'ala.

8) Niat shalat idul fithri sebagai imam dan dilaksanakan secara qodho

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha sebagai imam karena Allah Ta'ala.

9) Niat shalat idul fithri sebagai makmum dan dilaksanakan secara qodho

 نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul fithri 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

10) Niat shalat idul adha sendirian dan dilaksanakan secara qodho

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha karena Allah Ta'ala.

11) Niat shalat idul adha sebagai imam dan dilaksanakan secara qodho

 نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha sebagai imam karena Allah Ta'ala.

12) Niat shalat idul adha sebagai makmum dan dilaksanakan secara qodho

نَوَيْتُ أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

artinya : aku berniat untuk melaksanakan shalat sunat idul adha 2 rakaat sambil menghadap qiblat secara qadha sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Hal itu sebagaimana penjelasan para Ulama ahli fiqih madzhab Imam Syafi'i, antara lain :

Penjelasan Syaikh Salim Al-Hadhrami dalam Kitab Safinah An-Naja Hal 55 :

النِّيَةُ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ
إِنْ كَانَتِ الصَّلَاةُ فَرْضًا وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ وَالتَّعْيِيْنِ وَالْفَرْضِيَّةُ وَإِنْ كَانَتْ نَافِلَةً مُؤَقَّتَةً كَرَاتِبَةٍ أَوْ ذَاتَ سَبَبٍ وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ وَالتَّعْيِيْنُ وَإِنْ كَانَتْ نَافِلَةً مُطْلَقًا وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ فَقَطْ قَصْدُ الْفِعْلِ أُصَلِّىْ وَالتَّعْيِيْنُ ظُهْرًا أَوْ عَصْرًا وَالْفَرْضِيَّةُ فَرْضًا

Niat shalat ada 3 tingkat 

  1. Jika shalatnya shalat fardhu, maka wajib terkumpul pada niat tersebut 3 hal : Maksud/menyengaja melaksanakan shalat, Menentukan nama shalat yang dilaksanakan dan Mengi’tiqadkan kefardhuan shalat.
  2. Jika shalatnya shalat sunat yang ditentukan waktunya, seperti shalat sunat rawatib atau shalat sunat yang memiliki sebab, maka wajib terkumpul pada niat tersebut 2 hal : Maksud/menyengaja melaksanakan dan Menentukan nama shalat yang dilaksanakan.
  3. Jika shalatnya shalat sunat muthlaq, maka wajib pada niat tersebut 1 hal  yaitu Maksud/menyengaja melaksanakan.

Maksud/Menyengaja Melaksanakan adalah أُصَلِّىْ Menentukan Shalat Yang Dilaksanakan adalah semisal ظُهْرًا atau عَصْرًا Mengi’tiqadkan kefardhuan adalah فَرْضًا

Syaikh Sayid Abu Bakar dalam kitab I'anah Ath-Thalibin Juz 1 Halaman 261 :

ويجب في نيتها التعيين من كونها صلاة عيد الفطر أو صلاة أضحى في كل من أدائها وقضائها

Wajib pada niat shalat id dispesifikan identitas shalatnya bahwa yang diniatkan tersebut الْفِطْرِ atau الْأَضْحَى. Kemudian pada Masing-masingnya أَدَاءً atau قَضَاءً

Masih banyak penjelasan para ulama fiqih madzhab imam syafii yang masih bisa dijadikan rujukan.

Daftar Pustaka
Al-Hadhrami, Syaikh Salim. Safinah An-Najaa. Al-Haramain.
Al-Bakri, Syaikh Sayid Abu Bakar. Ianah Ath-Thalibin. Toha Putra. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas