1) Ibnu Abas RA
- Bilangan yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah witir/ganjil, dan ganjil yang paling dicintai Allah adalah 7. Oleh karena itu Allah menyebut langit 7, bumi 7, Sepekan 7 hari, Dasar neraka Ke-7, bilangan thawaf 7, Anggota sujud 7. Maka bilangan itu menjadi petunjuk bahwa lailatul qodar adalah malam tanggal 27 (Sumber : Marah Labid Tafsir An-Nawawi juz 2 Hal 457)
- Sesungguhnya Surat Al-Qodar ini adalah 30 kalimat, dan Qouluhu Ta'ala هِيَ adalah yang ke-27 (Sumber : Marah Labid Tafsir An-Nawawi juz 2 Hal 457)
- Kalimat لَيْلَةُ الْقَدْرِ terdiri dari 9 huruf, dan kalimat tersebut disebut 3 kali maka jumlahnya menjadi 27 (Sumber : Marah Labid Tafsir An-Nawawi juz 2 Hal 457)
2) Imam Malik
Malam lailatul qodar bisa ada pada bulan ramadhan dan terkadang pindah dari bulan ramadhan ke bulan lainnya, akan tetapi ghalibnya berada pada bulan ramadhan, pada bulan ramadhan ghalibnya ada pada sepuluh hari terakhir. Pada sepuluh hari terakhir ghalibnya ada pada tanggal-tanggal ganjil. (Sumber : Tafsir Shawi Juz 1 Hal 83)
3) Imam Syafi'i
- Lailatul qodar tidak pindah dari bulan ramadhan bahkan tetap mulazamah pada bulan ramadhan. Adapun ghalibnya adalah berada pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. Pada sepuluh hari terakhir ghalibnya adalah pada tanggal-tanggal ganjil terutama jika kebetulan tanggal ganjilnya adalah malam jumat (Sumber : Tafsir Shawi Juz 1 Hal 83-84)
- Waktu yang paling mendekati untuk lailatul qodar dari tanggal-tanggal ganjil 10 hari terakhir bulan ramadhan adalah tanggal 21 dan 23 (Sumber : Fathul Muin Hal 58 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257)
- Tgl 21 berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Tgl 23 berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (Sumber : Hasyiyah Umairah Ala Syarh Al-Mahalli Ala Al-Minhaj Ath-Thalibin Juz 2 Hal 75)
4) Imam Nawawi
Bisa berpindah dari sepuluh hari terakhir bulan ramadhan ke suatu malam lainnya dari ramadhan di luar sepuluh hari terakhir (Sumber : Fathul Muin Hal 58 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257)
5) Imam Al-Bujairimi
Jika ditemukan fakta bahwa lailatul qodar jatuh pada tanggal 21 ramadhan misalnya, maka setiap tahun akan seperti itu tidak berpindah dari tanggal malam tersebut. Oleh karena itu, orang yang telah mengenalinya pada suatu tahun maka akan mengenalinya pada tahun setelahnya (Sumber : Fathul Muin Hal 58 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257)
6) Imam Al-Muzani
Sesungguhnya lailatul qodar berpindah setiap tahunnya kepada suatu malam dari antara sepuluh malam terakhir secara muthlaq baik ganjil maupun tidak (Sumber : Hasyiyah Qalyubi Ala Syarh Al-Mahalli Ala Al-Minhaj Ath-Thalibin Juz 2 Hal 75)
7) Imam Ibnu Khuzaimah
Sama dengan Imam Al-Muzani (Sumber : Hasyiyah Al-Qalyubi Ala Syarh Al-Mahalli Ala Al-Minhaj Ath-Thalibin Juz 2 Hal 75)
8) Imam Al-Ghazali
Sesungguhnya lailatul qodar dapat diketahui tepatnya dengan mengetahui hari pertama bulannya. Jika hari pertamanya hari ahad atau rabu, maka lailatul qodarnya adalah malam ke-29. Jika hari pertamanya hari senin, maka lailatul qodarnya adalah malam ke-21. Jika hari pertamanya hari selasa atau jumat, maka lailatul qodarnya adalah malam Ke-27. Jika hari pertamanya hari kamis, maka lailatul qodarnya malam ke-25. Jika hari pertamanya hari sabtu, maka lailatul qodarnya adalah malam ke-23 (Sumber : Fathul Muin Hal 58 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257)
9) Ba'dhuhum (Sebagian Ulama)
- 19 Ramadhan (Sumber : Marah Labid Tafsir An-Nawawi juz 2 Hal 456 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257)
- 17 Ramadhan (Sumber : Marah Labid Tafsir An-Nawawi juz 2 Hal 456 dan Ianah Ath-Thalibin Juz 2 Hal 257
Daftar Pustaka
Al-Bantani, Syaikh Nawawi. Marah Labid Tafsir An-Nawawi Juz 2. Dar Al-lmi
Ash-Shawi, Syaikh Ahmad. Hasyiyah Ash-Shawi Ala Tafsir Jalalain Juz 1. Maktabah Dar Al-Ulum
Al-Malibari, Syaikh Zainudin. Fathul Muin. Pustaka Al-Alawiyah.
Al-Bakri, Syaikh Abu Bakar. Ianah Ath-Thalibin Juz 2. Syirkah Nur Asia
Al-Qalyubi, Syekh Syihabudin. Hasyiyah Al-Qalyubi Ala Syarh Al-Mahalli Ala Al-Minhaj Ath-Thalibin Juz 2. Dar Al-Fikr
Umairoh, Syekh Syihabudin Al-Burlusi. Hasyiyah Umairoh Ala Syarh Al-Mahalli Ala Al-Minhaj Ath-Thalibin Juz 2. Dar Al-Fikr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas