10 Mabadi Ilmu - BAITUSSALAM

10 Mabadi Ilmu

Secara bahasa, "Mabadi" berarti titik permulaan. Secara istilah, "Mabadi" ini sering dipergunakan oleh para ulama untuk membahas 10 hal pokok yang menjadi kerangka dasar dari gambaran umum suatu bidang keilmuan. Istilah yang lebih lengkapnya adalah "Mabadi Asyrah/Asyarah" atau "Mabadi Kulli Fanin Asyrah/Asyarah".

Istilah ilmiah lain yang searah dengan 10 Mabadi ilmu ini adalah "the body of knowledge". Dikenal juga dengan istilah "Pengantar Ilmu". sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ibrahim al-Bajuri dalam kitab Tuhfah al-Murid ala Jauhar al-Tauhid Hal 9 :
وَهٰذَا الْمَبَادِي الَّتِي تُسَمَّى مُقَدِمَةُ الْعِلْمِ لِأنَّهَا اِسْمٌ لِمَعَانٍ يُتَوَقَّفُ عَلَيْهَا الشُّرُوْعُ فِي الْمَقْصُوْدِ
"Mabadi" ini adalah yang dinamakan "muqaddimah/pengantar ilmu" karena muqaddimah ini adalah sebutan untuk makna-makna yang ditangguhkan kepadanya terjun pada sesuatu yang dimaksud".

Istilah ini juga sering diartikan "10 persiapan", Karena memang lebih difungsikan sebagai persiapan bagi penuntut ilmu sebelum terjun mempelajari lebih dalam suatu bidang keilmuan (fan).

Syaikh Ahmad Al-Shawi dalam Hasyiyahnya Syarah Kitab Kharidah al-Bahiyah Hal 27 bahkan mengatakan عَبَثًا kepada penuntut ilmu yang melewatkan pengenalan pan melalui mengenal mabadi 10 
التي لابد لكل شارع في فن معرفتها والا كان شروعه عبثا
".......yang mesti mengenalinya kepada semua calon penuntut ilmu suatu fan, jika tidak maka starting mempelajarinya termasuk dalam kategori tidak serius"

10 Mabadi ilmu ini terdapat dalam hampir setiap awal pembahasan bidang keilmuan kitab kuning karya para ulama dan cendikiawan islam.

Hanya saja tidak semua ulama membahas 10 dalam kitabnya.

Redaksi kutipan yang paling populer mengenai 10 pengantar ilmu (mabadi asyarah) salah satunya terdapat dalam Kitab Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-AjurumiyyahSebuah Kitab Ilmu Nahwu Karya al-Syaikh al-Alamah Sayid Ahmad Zaini Dahlan Rahimahullah, yaitu : 
10-mabadi-ilmu
ينبغي لكل شارع في فن أن يتصوره ويعرفه قبل الشروع فيه ليكون على بصيرة فيه ويحصل التصور بمعرفة المبادي العشرة المنظومة في قول بعضهم 
ان مبادي كل فن عشرة الحد والموضوع ثم الثمرة 
وفضله ونسبة والواضع والإسم الإستمداد حكم الشارع 
مسائل والبعض بالبعض اكتفى ومن درى الجميع حاز الشرفا 

Artinya : "Penting kepada setiap orang yang akan menempuh pelajaran pada satu bidang keilmuan untuk menggambarkannya (secara gambaran umum) dan mengenalinya terlebih dahulu, sebelum terjun dalam mempelajari bidang keilmuan tersebut. Agar dia senantiasa terbuka hatinya dalam menempuh pelajarannya. Dan menggambarkan secara gambaran umum tersebut akan berhasil dengan cara mengenali 10 Mabadi (titik permulaan) yang disenandungkan dalam perkataan sebagian Ulama, yaitu : 
Sesungguhnya mabadi setiap bidang keilmuan ada 10 : al-Had, al-Maudhu, kemudian al-Tsamroh,
al-Fadhlu, al-Nisbat, al-Wadhi, al-Ismu, al-Istimdad dan al-hukmu al-syari',
Masa'ilnya, sebagian dengan sebagian sudah dianggap mencukupi. Dan barangsiapa yang mengetahui semua masalahnya maka dia telah mendapatkan kemuliaan.” (Syarh Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyyah Halaman 2) 

Pernyataan al-Syaikh al-Alamah Sayid Ahmad Zaini Dahlan Rahimahullah dalam Kitab Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyyah tersebut merekomendasikan kepada kita sebagai penuntut ilmu, agar sebelum terjun ke dalam proses mempelajari suatu bidang ilmu secara mendalam, hendaknya berkenalan terlebih dahulu dengan ilmu tersebut.

Cara mengenalinya adalah dengan membuat semacam gambaran umum tentang ilmu tersebut. 

Gambaran umum yang kita buat akan berhasil mengenalkan kita terhadap ilmu tersebut, jika pengenalannya difokuskan pada 10 hal, yaitu : 
  1. Had: Definisinya.
  2. Maudhu: Tempat penggunaannya.
  3. Tsamroh: Buah/kemanfaatan setelah mempelajarinya.
  4. Fadhl: Keutamaannya dari ilmu-ilmu yang selainnya.
  5. Nisbat: Hubungannya dengan ilmu-ilmu yang selainnya.
  6. Wadhi’: Pelopornya/Bapak ilmu tersebut.
  7. Ism: Nama ilmu tersebut, termasuk asal-usul penamaannya.
  8. Istimdad: Pengambilan ilmu tersebut, sumbernya.
  9. Hukum Syara: Hukum syara mempelajarinya.
  10. Masa’il: Pembahasan dan intisari permasalahan-permasalahannya. 
Hal-hal yang terkandung dalam kutipan tersebut secara utuh masuk ke dalam kategori persiapan pra menuntut ilmu. 

Oleh karena itu, Mabadi Kulli Fan ini populernya dimaknai Persiapan walaupun secara asal kata mabadi berarti tempat/titik permulaan.

Umumnya hal itu diberlakukan dalam semua bidang ilmu pengetahuan Agama Islam, terutama di lembaga pendidikan pesantren. 

Pada tahapan selanjutnya 10 Mabadi ini di baitussalam.web.id pembahasannya akan difokuskan ke fannya masing-masing, antara lain :
  • 10 Mabadi Ilmu Tafsir
  • 10 Mabadi Ilmu Tauhid
  • 10 Mabadi Ilmu Fiqih
  • 10 Mabadi Ilmu Nahwu
  • dan Lain Sebagainya
Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan anda yang nantinya akan melanjutkan studi ilmu ke pondok pesantren, karena hal itu sangat urgent di pesantren dan anda bisa mempersiapkan pengenalannya sejak dini.

Wallahu A’lam...

Daftar Pustaka 

Syaikh Ibrahim al-Bajuri. Tuhfah al-Murid ala Jauhar al-Tauhid
Syaikh Ahmad al-Shawi. Hasyiyah al-Shawi ala Kharidah al-Bahiyah
Syaikh Sayid Ahmad Zaini Dahlan. Syarah Mukhtashar Jiddan ‘alā Matn al-Ajurumiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas