10 Mabadi Ilmu Nahwu - BAITUSSALAM

10 Mabadi Ilmu Nahwu

Mabadi Ilmu Nahwu : Had, Maudhu, Tsamroh, Fadhlu, Nisbat, Wadhi, Ism, Istimdad, Hukum, Masalah

mabadi-ilmu-nahwu-alfiyah-khudhari

Strategi terbaik untuk menguasai ilmu nahwu adalah menguasai mabadinya terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan mempelajari masalah-masalahnya secara terperinci.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan ulama tentang 10 Mabadi Ilmu Nahwu dalam kitab-kitab yang biasa dijadikan referensi studi ilmu nahwu :

  1. Had (ta'rif, pengertian, definisi)
  2. Maudhu (tempat penggunaan, sasaran, ruang lingkup)
  3. Faedah (tsamroh, buah, hasil, tujuan, manfaat)
  4. Fadhlu (keunggulan, keutamaan, keistimewaan, kelebihan)
  5. Nisbat (hubungan dengan ilmu lain, link, tautan eksternal)
  6. Wadhi (peletak dasar-dasar, perintis, bapak ilmu)
  7. Ism (nama populer, sebutan, alias)
  8. Istimdad (istinbath, sumber pengambilan)
  9. Hukum Syara (hukum mempelajari, hukum menggunakan)
  10. Masalah (pembahasan, masalah, kaidah-kaidah)

01.Had Ilmu Nahwu 

Menurut Syekh al-Khudhari :
وللنحو لغة ستة معان القصد والجهة كنحوت نحو البيت كزيد نحو عمرو والمقدار كعندي نحو ألف والقسم كهذا على خمسة أنحاء والبعض كأكلت نحو السمكة وأظهرها وأكثرها الأول
وللإمام الداودي:
للنحو سبع معان قد أتت لغة # جمعتها ضمن بيت مفرد كملا
قصد ومثل ومقدار وناحية # نوع وبعض وحرف فاحفظ المقلا 

وفي الإصطلاح يطلق على ما يعم الصرف تارة وعلى ما يقابله أخرى 

ويعرف على الأول بأنه علم بأصول مستنبطة من كلام العرب يعرف بها أحكام الكلمات العربية حال إفرادها كالإعلال والإدغام والحذف والإبدال وحال تركيبها كالإعراب والبناء وما يتبعها من بيان شروط لنحو النواسخ وحذف العائد وكسر إنّ أو فتحها ونحو ذلك 

وعلى الثاني يخص بأحوال التركيب 

والمراد هنا الأول فهو مرادف لعلم العربية حيث غلب استعماله في هذين فقط وان كان في الأصل يعم اثنى عشر علما 

“Dan secara bahasa untuk lafadz nahwu terdapat 6 makna yaitu : 

  • Makna القصد dan makna الجهة contohnya seperti نحوت نحو البيت
  • Makna المثل contohnya seperti زيد نحو عمرو 
  • Makna المقدار contohnya seperti عندي نحو ألف 
  • Makna القسم contohnya seperti هذا على خمسة أنحاء 
  • Makna البعض contohnya seperti أكلت نحو السمكة 
Adapun yang paling dzohir dan paling banyak dipergunakan di antara yang 6 ini adalah makna yang pertama yaitu makna القصد
Terdapat sebuah syair milik Al-Imam Al-Dawudi :
  • Untuk lafadz نحو terdapat 7 makna telah datang secara bahasa # aku mengumpulkannya termuat dalam satu bait yang sempurna.
  • Makna قصد, makna مثل, makna مقدار, dan makna ناحية # makna نوع, makna بعض dan makna حرف maka hapalkanlah apa yang sudah dikatakan. 
Dan dalam pengertiannya secara terminologi lafadz نحو diithlaqkan kadang-kadang pada ilmu yang mencakup sharaf (ilmu arabiyah) dan pada ilmu-ilmu selainnya yang memuqobalahinya.
Dan didefinisikan atas diithlaqkannya pada yang pertama, bahwasanya nahwu adalah ilmu tentang asal usul yang diistinbath dari kalam arab yang jadi dapat diketahui dengannya hukum-hukum kalimatil arabiyah dalam hal ifrodnya seperti i’lal, idgham, hadzfu, ibdal dan dalam hal tarkibnya seperti i’rab dan bina dan yang mengikuti keduanya dari penjelasan syarat-syarat untuk seumpama nawasikh, membuang a’id, kasrah إن, dan fatahnya أن dan lain sebagainya. 
Dan didefinisikan atas yang kedua, dikhususkan dengan hal tarkib. 
Dan yang dimaksud Pengarang Alfiyah disini adalah yang pertama, Dan itu menyerupai maknanya pada ilmu arabiyah ditinjau dari bahwasanya penggunaanya dominan pada kedua ilmu ini (sharaf dan nahwu) sekalipun secara asal ilmu arabiyah meliputi 12 ilmu."
(Lihat : Hasyiyah al-Khudhari alā Ibn Aqil alā Alfiyah al-Imam Ibn Malik)

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
حده علم بقواعد يعرف بها أحكام الكلمات العربية حال تركيبها من الإعراب والبناء وما يتبعهما من شروط النواسخ وحذف العائد 
"Hadnya adalah ilmu dengan qaidah-qaidah yang dapat diketahui dengannya hukum-hukum kalimat-kalimat bahasa arab dalam hal susunan kalimatnya termasuk i’rabnya, binanya dan yang mengikuti keduanya dari syarat-syarat nawasikh dan membuang a’id 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah)

Menurut Syaikh Ibrohim al-Bajuri :
فحد هذا الفن علم بأصول يعرف بها أحوال أواخر الكلم إعرابا وبناء 
Maka adapun Had fan (bidang) ini adalah ilmu tentang asal usul yang dengannya jadi dapat diketahui ahwal akhir kalimat-kalimat, i’rabnya dan binanya 
(Lihat : Fath Robb al-Bariyyah alā al-Durrah al-Bahiyyah Nadzm al-Ajurumiyyah)

Menurut Syaikh Alawi al-Saqafi :
وعلم النحو علم بأصول يعرف بها أحوال أواخر الكلم إعرابا وبناء 

Dan Ilmu Nahwu adalah Ilmu tentang asal usul yang dengannya dapat diketahui ahwal akhir kalimat-kalimat, i’robnya dan binanya 
(Lihat : Majmu’ah Sab’ah Kutubin Mufidah) 

Pada dasarnya para ulama tersebut sepakat bahwa ilmu nahwu adalah ilmu yang membahas qaidah-qaidah yang dengannya dapat diketahui susunan kalimat bahasa arab, sehingga dapat diketahui ahwal akhir kalimat tersebut sehubungan dengan kemu’robannya dan kemabniannya.

02.Maudhu Ilmu Nahwu 

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
وموضوعه الكلمات العربية من حيث البحث عن أحوالها 
Maudhunya adalah kalimat-kalimat bahasa arab ditinjau dari bahwasanya pembahasannya adalah tentang ahwalnya kalimat-kalimat arabiyah 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah)

Menurut Syaikh Ibrohim al-Bajuri :
وموضوعه الكلمات العربية 
Dan Maudhunya adalah kalimat-kalimat bahasa arab 
(Lihat : Fath Robb al-Bariyyah alā al-Durrah al-Bahiyyah Nadzm al-Ajurumiyyah) 

03.Faedah Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
وغايته وفائدته التحرز عن الخطأ والإستعانة على فهم كلام الله وكلام رسول الله صلى الله عليه وسلم 
وشرفه بشرف فائدته 
Ghayah dan Faedahnya adalah mengantisifasi dari kesalahan dan menunjang untuk memahami Kalam Allah dan Kalam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Kemuliaannya adalah sebab kemuliaan faedahnya 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah)

Menurut Syaikh Ibrohim al-Bajuri :
وفائدته صون اللسان عن الخطأ في الكلام والإستعانة به على فهم كلام الله تعالى وكلام رسوله 

Faedahnya adalah menjaga lisan dari kesalahan dalam perkataan dan dapat menunjang untuk memahami Kalam Allah Ta’ala dan Kalam RasulNya 
(Lihat : Fath Robb al-Bariyyah alā al-Durrah al-Bahiyyah Nadzm al-Ajurumiyyah)

Menurut Syaikh Alawi al-Saqafi :
وفائدته الإحتراز عن الخطأ في اللسان 
Faedahnya adalah mengantisifasi dari kesalahan lisan 
(Lihat : Majmu’ah Sab’ah Kutubin Mufidah)

04.Fadhlu Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
وفضله فوقانه على سائر العلوم بالنسبة والإعتبار 
Fadhlnya adalah posisinya di atas membawahi ilmu selainnya ditinjau dari nisbat dan diperhitungkannya 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah) 

05.Nisbat Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
ونسبته لباقى العلوم التباين 

Nisbatnya terhadap ilmu-ilmu yang lain adalah tabayyun
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah) 

Maksud tabayyun di sini adalah bahwa ilmu nahwu adalah ilmu yang independent 

06.Wadhi Ilmu Nahwu
Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
وواضعه أبو الأسواد الدؤلي بأمر من الإمام علي كرم الله وجهه 
Wadhinya adalah Abul Aswad Al-Duali berdasarkan perintah Imam Ali Karromallahu Wajhahu 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah)

07.Ismu Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
واسمه علم النحو وعلم العربية 
Ismnya adalah ilmu nahwu dan ilmu arabiyah
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah) 


Sebagaimana dijelaskan pada point 01, jika dinamakan ilmu arabiyah, maka di dalamnya mencakup ruang lingkup pembahasan ilmu sharaf. 

08.Istimdad Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
واستمداده من كلام العرب 
Istimdadnya adalah dari kalam arab 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah) 

09.Hukum Ilmu Nahwu

Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
وحكم الشارع فيه وجوبه الكفائي على أهل كل ناحية والعيني على قارئ التفسير والحديث 
Hukum Syara dalam mempelajarinya adalah wajib kifayah kepada ahli setiap bagian wilayah dan wajib ain kepada pembaca tafsir dan hadits 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah) 

Menurut Syaikh Ibrohim al-Bajuri :
وحكمه الوجوب الكفائي كما قاله النواوي وغيره 
فإن قيل كيف يكون فرض كفاية مع أن الصحابة رضي الله عنهم ما قالوه اذ لو كان فرض كفاية لما تركوه 
أجيب بمنع أنهم ما قالوه وعلى تسليم أنهم ما قالوه نقول كان مركوزا في طبائعهم فما فاتهم الا مجرد الإصطلاحات 
Dan Hukumnya adalah wajib kifayah sebagaimana Imam Nawawi dan yang lainnya telah berpendapat demikian. Apabila dipertanyakan : bagaimana bisa hukumnya fardhu kifayah serta bahwasanya Sahabat Nabi Radiyallahu Anhum tidak pernah mengatakannya, karena seandainya terbukti fardhu kifayah maka sahabat tidak akan meninggalkannya? Maka dijawab : tertolak anggapan bahwasanya mereka tidak pernah mengatakannya. Dan atas taslimnya permasalahan bahwasanya mereka tidak pernah mengatakannya, maka kami berkata : kewajiban kifayah tentang mempelajari ilmu nahwu telah tertanam di dalam tabiat mereka. maka adapun perkara yang luput pada mereka hanyalah sebatas istilah-istilahnya saja 
(Lihat : Fath Robb al-Bariyyah alā al-Durrah al-Bahiyyah Nadzm al-Ajurumiyyah)

10.Masalah Ilmu Nahwu
Menurut Syaikh Ahmad Zaini Dahlan :
ومسائله قواعده كقولك الفاعل مرفوع 
Masalah-masalahnya adalah kaidah-kaidahnya seperti perkataan anda الفاعل مرفوع. 
(Lihat : Syarah Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyah)

Itulah 10 Pengantar (Mabadi) Ilmu Nahwu. Jika ada kesalahan atau kekeliruan, mohon diluruskan. Penulis sangat berterima kasih jika ada pembaca yang berkenan memberikan saran atau masukan. 

Daftar Pustaka 
Syaikh Sayid Ahmad Zaini Dahlan. Syarh Mukhtashar Jiddan alā Matn al-Ajurumiyyah. 
Syaikh Ibrahim al-Bajuri. Fathu Robbi al-Bariyyah alā al-Durrah al-Bahiyyah Nadzm al-Ajurumiyyah. 
Syaikh Muhammad al-Khudhari. Hasyiyah al-Khudhari alā Syarh al-Muhaqqiq al-Alamah Ibn ‘Aqil alā Alfiyah al-Imam Ibn Malik. 
Syaikh Alawi Bin Ahmad al-Saqafi. Majmu’ah Sab’ah Kutubin Mufidah. 

1 komentar

Terima kasih telah ikut berpartisifasi
Komentar anda akan segera kami balas

EmoticonEmoticon