September 2021 - BAITUSSALAM

Rumus Past Perfect Continuous Tense : S + Had + Been + Verb1-ing

Rumus Past Perfect Continuous Tense : S + Had + Been + Verb1-ing. Past Perfect Continuous Tense merupakan rumus ke-8 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan jenis ke-4 dari 4 jenis Past Tense. 
  1. Simple Past Tense
  2. Past Continuous Tense
  3. Past Perfect Tense
  4. Past Perfect Continuous Tense
Past Perfect Continuous Tense adalah suatu rumus kalimat yang biasa dipergunakan untuk menyatakan :
  • Suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung (continuous) dan sudah sempurna (perfect) waktu lampau (past) 
  • Suatu perbuatan atau peristiwa yang sudah sempurna (perfect) dan berlanjut/berkelanjutan atau siap-siap berlanjut ke tahap/level/kelas/season/ putaran/halaman/jilid/juz/fase/tingkatan/babak/semester berikutnya (continuous) di waktu lampau (past).
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi terus menerus pada waktu lampau.
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang terjadi (berlangsung) sebelum kejadian yang lainnya terjadi pada waktu lampau.
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi beberapa kali pada waktu lampau.
  • Untuk menyatakan durasi suatu perbuatan atau peristiwa yang sudah dan sedang berlangsung pada masa lampau sebelum hal lain terjadi.
Topik pembicaraannya ada pada waktu “past”, tapi orang yang berbicaranya ada pada waktu “present”.

Ini adalah tentang aksi yang bersifat kontinyu atau peristiwa berproses, tapi selesai. Nah, inti yang dibicarakan adalah proses selesainya itu. Prosesnya di waktu past, perfectnya juga di waktu past. Karena penyelesaiannya berproses, maka ada durasi yang diangkat ke dalam topik pembicaraan. Bahkan bisa jadi yang menjadi topik yang ingin di-up oleh si tukang gosip adalah durasi tersebut. 

Kata keterangan waktu (Adverb of Time) yang biasa menjadi ciri khas dari tenses jenis ini antara lain : 
  • ......... For ....... (selama)
  • …..when ....... (ketika/bila). 
  • Dan lain sebagainya yang dengan kata-kata itu memperjelas rentang waktu atau durasi terjadinya.

Rumus Past Perfect Continuous Tense : 

S + Had + Been + Verb1-ing

  • (+) S + Had + Been + Verb1-ing
  • (-) S + Had + Not + Been + Verb1-ing
  • (?) Had + S + Been + Verb1-ing
Siapapun subjectnya, auxiliary verb (kata kerja bantu) yang digunakan adalah tetap “Had”. “Had” adalah bentuk past dari “have” dan “has”. Hal ini menunjukan perbuatan ini terjadi waktu past.

“Been” adalah bentuk verb3 (bentuk perfect) dari “Be” dan “Being”. Hal ini menunjukan perbuatan ini perfect alias selesai, "end".

Verb yang digunakan adalah verb1-ing. Hal ini menunjukan bahwa aksi bersifat continuous, "live".

Masih belum paham?

Formasinya mengkombinasikan "had+been" seperti pada past perfect, jadi actionnya harus terjadi waktu past (isyarat "had") dan harus perfect (isyarat "been") pada waktu past karena terikat oleh "had".

Tapi, kali ini dikombinasikan juga dengan "verb1-ing", sebagai sebuah kata kerja live atau siaran langsung. Ini adalah isyarat bahwa aksi tersebut ada livenya atau siaran langsungnya. Yang dimaksud di sini adalah prosesnya.

Jadi arti kombinasi "had + been + verb1-ing" ini adalah : sudah terjadi, selesai dan ada step by stepnya. Begitu maksudnya.

Contoh Kalimat
(+) Subject + Had + Been + Verb1-ing
  • She had been studying English for an hour when I studied Arabic last night
(-) Subject + Had + Not + Been + Verb1-ing
  • She had not been studying English for an hour when I studied Arabic last night
(?) Had + Subject + Been + Verb1-ing
  • had She been studying English for an hour when I studied Arabic last night?

Rumus Past Perfect Tense : S + Had + Been/Verb3

Rumus Past Perfect Tense : S + Had + Been/Verb3. Past Perfect Tense merupakan rumus ke-7 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke-3 dari jenis Past Tense. 
  1. Simple Past Tense
  2. Past Continuous Tense
  3. Past Perfect Tense
  4. Past Perfect Continuous Tense
Rumus Past Perfect Tense adalah suatu rumus kalimat yang  biasa dipergunakan untuk menyatakan :
  • Suatu perbuatan atau peristiwa yang sudah sempurna (perfect) waktu lampau (past).
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi atau sudah selesai sebelum aktivitas lain terjadi pada waktu lampau (past). Biasanya ada dua aktivitas yang beriringan.
  • Untuk menyatakan suatu berita yang tidak diketahui secara langsung atau mengetahuinya dari orang lain (sering dinyatakan dalam kalimat tidak langsung) "konon kabarnya".
Topik pembicaraannya ada pada waktu “past”, dan tidak keluar dari waktu past karena harus sudah perfect pada kurun waktu past. Sedangkan orang yang berbicaranya ada pada waktu "present". 

Adapun kata keterangan waktu yang biasa dipergunakan pada tenses jenis ini antara lain : 
  • ........ After ...... (setelah)
  • ….. before ........ (sebelum)
  • ….. when ...... (ketika/bila)
  • As soon as (segera)
  • By (menjelang)
  • By the end of (menjelang akhir)
  • By the time (menjelang waktu itu)
  • By 2 o’clock yesterday (menjelang jam 2 kemarin)

Rumus Past Perfect Tense : S + Had + Been/Verb 3

  • Nominal : Subject + Had + Been
  • Verbal : Subject + Had + Verb3
Kalimat Nominal :
  • (+) Subject + Had + Been + 
  • (-) Subject + Had + Not + Been +
  • (?) Had + Subject + Been + 
“Had” adalah bentuk verb2 (past) dari "Have". Siapun subjectnya (I, You, We, They, He, She, it) Kata kerja bantu (auxiliary verb) yang dipergunakan adalah “Had”.

“Been” adalah to be yang merupakan bentuk verb3 (perfect) dari “be” yang mengandung petunjuk bahwa sesuatu telah selesai.

Formasi "had+been" ini adalah isyarat yang menegaskan bahwa topik pembicaraan dalam kalimat berumus past perfect tense ini harus benar-benar selesai di waktu past. 

Ini berbeda dengan rumus perfect pada pembahasan present perfect tense yang formasinya "have/has+been". Kombinasi ini dipergunakannya jika aksi keluar dari waktu past dan selesai di waktu present.

Contoh Kalimat Nominal
(+) Subject + Had + Been
  • He had been in Tasikmalaya before You come
(-) Subject + Had + Not + Been
  • He had not been in Tasikmalaya before You come
(?) Had + Subject + Been
  • Had He been in Tasikmalaya before You come ?
Kalimat Verbal :
  • (+) Subject + Had + Verb3 +
  • (-) Subject + Had + Not + Verb3 +
  • (?) Had + Subject + Verb3 +
Sebagaimana tadi sudah dijelaskan, “Had” adalah bentuk verb2 (past) dari "Have". Siapun subjectnya (I, You, We, They, He, She, it) Kata kerja bantu (auxiliary verb) yang dipergunakan adalah “Had”.

Verb yang digunakan pada rumus ini adalah verb3 (bentuk perfect) dan hal ini berarti menunjukan bahwa action telah diclose di waktu past

Contoh Kalimat Verbal :
(+) Subject + Had + Verb3
  • You had studied Arabic before You studied English
(-) Subject + Had + Not + Verb3
  • You had not studied Arabic before You studied English
(?) Had + Subject + Verb3
  • had You studied Arabic before You studied English?

Rumus Past Continuous Tense : S + Was/Were + Verb1-ing

Rumus Past Continuous Tense : S + Was/Were + Verb1-ing. Past Continuous Tense merupakan rumus ke-6 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke 2 dari jenis Past Tense. 
  1. Simple Past Tense
  2. Past Continuous Tense
  3. Past Perfect Tense
  4. Past Perfect Continuous Tense
Rumus Past Continuous Tense adalah suatu rumus kalimat yang  biasa dipergunakan untuk menyatakan :
  • Suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung (continuous atau live) waktu lampau (past).
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu tertentu di masa lampau
  • Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung di masa lampau saat suatu perbuatan atau peristiwa lain juga sedang berlangsung pada waktu itu.
  • Untuk menyatakan dua perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung bersamaan di waktu lampau
Topik pembicaraannya ada pada waktu “past”, tapi orang yang berbicaranya ada pada waktu “present”. 

Rumus Past Continuous Tense : S + Was/Were + Verb1-ing

(+) Subject + Was/Were + Verb1-ing
(-) Subject + Was/Were + Not + Verb1-ing
(?) Was/Were + Subject + Verb1-ing

To be yang digunakan adalah : was (untuk I He She It) dan were (untuk You They We)

To be was dan were pada rumus ini berfungsi sebagai primary auxiliary verb yang membantu main verb (dalam hal ini verb1-ing) untuk mempertegas ke-presentense-an main verb.

Adverb of time yang biasa mengikuti tenses jenis ini antara lain : 
  • When (ketika) diikuti oleh past tense
  • While (selagi/sementara itu) diikuti oleh past continuous tense
  • As (ketika)
  • All day yesterday (sepanjang hari kemarin)
  • The whole day last Monday (sepanjang hari senin yang lalu) dan lain sebagainya.
  • Dan lain sebagainya yang mengindikasikan suatu kejadian yang berproses step by step di masa lalu.
Contoh Kalimat :
(+) Subject + Was/Were + Verb1-ing
  • He was studying English when I studied Arabic last night.
  • They were studying English while I studying Arabic last night
(-) Subject + Was/Were + Not + Verb1-ing
  • He was not studying English when I studied Arabic last night.
  • They were not studying English while I studying Arabic last night
(?) Was/Were + Subject + Verb1-ing
  • was He studying English when I studied Arabic last night?
  • were They studying English while I studying Arabic last night?

Rumus Simple Past Tense : S + ((Was/Were) / Verb2)

Rumus Simple Past Tense : S + ((was/were) / verb2). Rumus Simple Past Tense merupakan rumus ke-5 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke 1 dari 4 jenis Past Tense.
  1. Simple Past Tense
  2. Past Continuous Tense
  3. Past Perfect Tense
  4. Past Perfect Continuous Tense
Sebagaimana namanya, Simple Past Tense adalah suatu rumus kalimat sederhana yang biasa dipergunakan untuk menyatakan suatu aksi, perbuatan atau peristiwa normal di waktu lampau (past). 

Topik pembicaraan simple past tense ada pada waktu “past”, tapi orang yang membicarakannya ada pada waktu “present”.

Secara umum pembicaraan Past Tense (Simple, Continuous, Perfect, Perfect Continuous) murni tidak keluar dari tensesnya, bahwa semua topik pembicaraan berada dan terjadi di masa lalu.

Bagaimana jika keluar dari masa lalu dan secara durasi pelaksanaannya selesai pada masa sekarang? maka rumus yang cocok dipergunakan untuk hal yang seperti ini adalah rumus present perfect tense.

Adapun kata-kata penjelas waktu yang biasa dipergunakan pada tenses jenis ini antara lain : Yesterday (hari kemarin), ....... ago (......... yang lalu), Last ... (........ yang lalu) dan lain sebagainya guna memperjelas ke-masalampau-an waktu terjadinya aksi atau peristiwa pada kalimat.

Rumus Simple Past Tense S + ((was/were) / verb2)

  • Kalimat Nominal : S + was/were
  • Kalimat Verbal : S + verb2

1).Nominal : Subject + Was/Were

  • (+) Subject + was/were + …
  • (-) Subject + was/were + not + …
  • (?) was/were + Subject + …
"Was" dan "were" adalah bentuk past dari "be/to be". Was adalah to be untuk subject yang pada kalimat present menjadi Subjectnya "am" dan "is", yaitu : I, He, She dan it. Sedangkan Were menjadi to be pengganti "are", yaitu pada kalimat yang subjectnya : They, You dan We.
    Contoh Kalimat Nominal :
    (+) Subject + was/were + …
    • She was in Sabang last night
    • They were in Merauke last week
    • Kabayan was in cikaso yesterday
    • Superman was here a few second ago
    • I was sick two days ago, We were fine yesterday
    • You were on baitussalam.web.id two days ago.
    (-) Subject + was/were + not + …
    • She was not in Sabang last night
    • They were not in Merauke last week
    • Kabayan was not in cikaso yesterday
    • Superman was not here a few second ago
    • I was not sick two days ago
    • We were not fine yesterday,
    • You were not on baitussalam.web.id two days ago.
    (?) was/were + Subject + …
    • was She in Sabang last night?
    • were They in Merauke last week?
    • was Kabayan in cikaso yesterday?
    • was Superman here a few second ago?
    • was I sick two days ago?
    • were We fine yesterday?
    • were You on baitussalam.web.id two days ago?

      2).Verbal : Subject + Verb2

      • (+) Subject + verb2 + …..
      • (-) Subject + did + not + verb1 + …..
      • (?) did + Subject + verb1 + …..
      Rumus ini menggunakan verb2 (past participle) sebagai kata kerja.

      Pada kalimat negative dan interrogative kata kerja menggunakan verb1 bukan verb 2, karena keberadaan “Did” sudah menunjukkan waktu past.

      Secara asal, "did" adalah verb2 dari "do". Sebagaimana "do" dan "does" menjadi primary auxiliary verb pada kalimat verbal negative dan interrogative simple present tense, kali ini "did" mengemban amanah itu untuk berfungsi pada simple past tense. 

      Contoh Kalimat Verbal :
      (+) Subject + Verb2 + …..
      • I made this baitussalam.web.id in January last year.
      (-) Subject + Did + Not + Verb1 + …..
      • I did not make this baitussalam.web.id in August last mounth.
      (?) Did + Subject + Verb1 + …..
      • did I make this baitussalam.web.id in September last mounth?
      Siapapun subjectnya susunan kalimatnya sama seperti itu.

      Rumus Present Perfect Continuous Tense : S + Have/Has + Been + Verb1-ing

      Rumus Present Perfect Continuous Tense : S + Have/Has + Been + Verb 1-ing. Present Perfect Continuous Tense merupakan rumus ke-4 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke-4 dari 4 jenis Present Tense. 
      1. Simple Present Tense
      2. Present Continuous Tense
      3. Present Perfect Tense
      4. Present Perfect Continuous Tense
      Rumus Present Perfect Continuous Tense adalah suatu rumus kalimat yang  biasa dipergunakan untuk menyatakan proses terjadinya suatu aksi, perbuatan atau peristiwa yang sudah sempurna waktu sekarang.

      Topik pembicaraannya ada pada waktu “present”, Orang yang berbicaranya juga ada pada waktu “present”.

      Jika pada present continuous tense reporter televisi menyiarkan siaran langsung sambil "wara-wiri" mengomentari balapan motogp yang sedang berlangsung, kemudian pada present perfect reporter melaporkan bahwa sekarang balapan motogp sudah finish dan sudah ada hasilnya tanpa menjelaskan proses balapannya, maka pada present perfect continuous ini si reporter menceritakan proses terjadinya balapan yang baru saja selesai dan dia saksikan sendiri secara langsung di sirkuit.

      Rumus Present Perfect Continuous Tense : S + Have/Has + Been + Verb1-ing

      • (+) Subject + have/has + been + verb1-ing
      • (-) Subject + have/has + not + been + verb1-ing
      • (?) have/has + Subject + been + verb1-ing
      "Have" berperan dalam rumus ini sebagai auxiliary verb (kata kerja bantu) bukan sebagai main verb (kata kerja utama) sehingga tidak diterjemahkan sebagaimana aslinya yaitu "memiliki".

      Jika subjectnya “I/You/They/We”, maka auxiliary verb (kata bantu) yang dipergunakan adalah “Have”. Jika subjectnya “He/She/It”, maka pergunakan auxiliary verb (kata bantu) “Has”.

      Contoh Kalimat :
      (+) Subject + have/has + been + Verb1-ing
      • Joan Mir has been overtaking Fabio Quartararo several second before Feco Bagnaia out of race
      (-) Subject + have/has + not + been + Verb1-ing
      • Joan Mir has not been overtaking Pool Espargaro several second before Feco Bagnaia out of race
      (?) have/has + Subject + been + Verb1-ing
      • Has Andrea Dovisiozo been overtaking Alex Marquez several second before Feco Bagnaia out of race?
      Ciri utama dari Present Perfect Continuous Tense adalah kejelasan waktunya, karena yang dibahas adalah proses dari hasil suatu aksi, perbuatan atau peristiwa. Pada contoh di atas adalah "several second before".

      Rumus Present Perfect Tense : S + Have/Has + (Been/Verb 3)

      Rumus Present Perfect Tense : S + Have/Has + (Been/Verb 3). Rumus Present Perfect Tense merupakan rumus ke-3 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke 3 dari 4 jenis Present Tense. 
      1. Simple Present Tense
      2. Present Continuous Tense
      3. Present Perfect Tense
      4. Present Perfect Continuous Tense
      Sebagaimana namanya "Present Perfect Tense" adalah suatu rumus kalimat yang secara asal dipergunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan atau peristiwa yang sudah sempurna (perfect) waktu sekarang (present). 

      Topik pembicaraannya ada pada waktu “present”, Orang yang berbicaranya juga ada pada waktu “present”. 

      Jika sebelumnya pembicara Present Continuous Tense diibaratkan kepada seorang reporter televisi yang sedang melaporkan siaran langsung pertandingan sepak bola "live", maka Present Perfect Tense ini ibarat seorang reporter televisi yang sedang melaporkan siaran langsung dari TKP tapi kejadiannya sudah selesai. Sudah ada hasilnya, sudah bisa disimpulkan hasilnya. Nah, si reporter tersebut sekarang melaporkan hasilnya, tanpa menjelaskan proses terjadinya. Begitu.

      Ciri khas tenses jenis ini adalah selalu diikuti kata-kata : Already (sudah), Yet (belum), Never (belum pernah), Ever (pernah), Recently (baru-baru ini), Just (baru saja), Lately (akhir-akhir ini), Finally (akhir-akhir ini), At last (akhir-akhir ini), Several times (beberapa kali), Once (sekali), Twice (dua kali), Three time (tiga kali), for (selama …..), for several minutes (selama beberapa menit), since (semenjak ….), so far (hingga sekarang) karena seringkali tenses jenis ini juga dipergunakan untuk menyatakan suatu aksi, perbuatan atau peristiwa yang dimulai di masa lampau dan selesai di waktu sekarang sehingga kata-kata seperti "since" juga kerap dipergunakan di belakang rumus tenses ini

      Rumus Present Perfect Tense : S + Have/Has + (Been/Verb 3)

      • Nominal : S + Have/Has + Been
      • Verbal : S + Have/Has + Verb 3

      1).Nominal : S + Have/Has + Been

      • (+) Subject + have/has + been
      • (-) Subject + have/has + not + been
      • (?) have/has + Subject + been
      Jika subjectnya “I/You/They/We”, maka auxiliary verb (kata kerja bantu) yang dipergunakan adalah “Have”. Jika subjectnya “He/She/It”, maka pergunakan auxiliary verb (kata kerja bantu) “Has”. Lihat : Have, Has, Had, Haven't, Hasn't, Hadn't, Having, Have To, Have Been, Has Been, Had Been

      “Been” adalah to be atau “be” dalam bentuk past participle (verb 3). Dalam pembahasan tenses “been” ini menunjukkan perfect. 

      Contoh Kalimat Nominal :
      (+) Subject + have/has + been
      • Reporter : "Valentino Rossi has been on the track".
      (-) Subject + have/has + not + been
      • Reporter : "Fabio Quartararo has not been on the track".
      (?) have/has + Subject + been
      • Pembawa acara di studio TV : "has Joan Mir been on the track?"

      2).Verbal : S + Have/Has + Verb 3

      • (+) Subject + have/has + verb 3
      • (-) Subject + have/has + not + verb 3
      • (?) have/has + Subject + verb 3
      Jika subjectnya “I/You/They/We”, maka auxiliary verb (kata kerja bantu) yang dipergunakan adalah “Have”. Jika subjectnya “He/She/It”, maka pergunakan auxiliary verb (kata kerja bantu) “Has”. 

      Dalam pembahasan tenses, verb 3 ini menunjukkan perfect. 

      Contoh Kalimat Verbal :
      (+) Subject + have/has + verb 3
      • Andrea Dovisiozo has overtaken Marc Marquez recently at Lap 20
      • Unyil has gone to london
      (-) Subject + have/has + not + verb 3
      • Andrea Dovisiozo has not overtaken Marc Marquez at Lap 19
      • Sarimin has not gone to Cikurubuk
      (?) have/has + Subject + Verb 3
      • has Marc Marquez overtaken Andrea Dovisiozo again at Lap 20?
      • has kabayan gone to The Montain?

      Rumus Present Continuous Tense : S + am/is/are + verb1-ing

      16 Rumus Tenses - Present Continuous Tense : S + am/is/are + verb1-ing. Rumus Present Continuous Tense merupakan rumus ke-2 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan jenis ke 2 dari 4 jenis Present Tense.
      1. Simple Present Tense
      2. Present Continuous Tense
      3. Present Perfect Tense
      4. Present Perfect Continuous Tense
      Secara umum, sebagaimana namanya "Present Continuous Tense" adalah suatu rumus kalimat yang biasa dipergunakan untuk menyatakan suatu aksi, perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung di waktu sekarang.

      Topik pembicaraan Present Continuous Tense ada pada waktu “present”, Orang yang berbicaranya juga ada pada waktu “present”. 

      Pembicara dalam hal ini sedang "live", baik sebagai pelaku aksi ataupun sebagai penonton yang menyaksikan kejadian, sepertihalnya seorang reporter televisi yang sedang mengabarkan berita dari TKP atau sepertihalnya anda saat ini sedang membaca artikel ini kata demi kata.

      Rumus Present Continuous Tense
      S + am/is/are + verb1-ing
      • (+) Subject + am/is/are + verb1-ing
      • (-) Subject + am/is/are + not + verb1-ing
      • (?) am/is/are + Subject + verb1-ing
      Jika yang jadi main verb adalah verb of emotion (seperti : like, dislike dan refuse), verb of sense (seperti : hear, see, smell, notice, dan taste), verb of thought/opinion (seperti : believe, expect, forget, know, prefer, realize dan remember), verb of possession (seperti : owe, own, dan belong to) maka tidak boleh dibuat verb-ing, sekalipun kalimatnya diucapkan untuk perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung.

      Adverb of time yang biasa mengikuti tenses jenis ini antara lain : Now (sekarang), Right now (saat ini), at present (pada saat ini), at this moment (pada saat ini), Still (masih), Today (hari ini), Tonight (malam ini), Soon (segera)

      To be am, is dan are pada rumus ini berfungsi sebagai primary auxiliary verb yang membantu main verb (dalam hal ini verb1-ing) untuk mempertegas ke-presenttense-an main verb.

      To be yang digunakan adalah : am (untuk I), is (untuk He She It) are (untuk You They We) 

      Contoh Kalimat :
      (+) Subject + am/is/are + verb1-ing + …
      • I am talking about english grammar now
      • You are visiting baitussalam.web.id now
      • The smart student is reading article now.
      (-) Subject + am/is/are + not + verb1-ing + …
      • I am not talking about arabic grammar now
      • You are not visiting other site now
      • The smart student is not reading article now.
      (?) am/is/are + Subject + verb1-ing + …
      • am I talking about english grammer now?
      • are You visiting baitussalam.web.id now?
      • is The smart student reading this article now?

      Rumus Simple Present Tense : S + ((am/is/are) / verb1))

      16 Rumus Tenses - Simple Present Tense : S + ((am/is/are) / verb 1)) Rumus Simple Present Tense merupakan rumus ke-1 dari 16 rumus tenses tata bahasa inggris modern dan merupakan rumus ke-1 dari 4 rumus Present Tense.
      1. Simple Present Tense
      2. Present Continuous Tense
      3. Present Perfect Tense
      4. Present Perfect Continuous Tense
      Secara umum, sebagaimana namanya Rumus Simple Present Tense adalah suatu rumus sederhana yang diperuntukkan untuk menyatakan suatu aksi atau peristiwa yang terjadi waktu sekarang.

      Trending topic Simple Present Tense ada pada waktu “present”, Orang yang membicarakannya juga ada pada waktu “present”.

      Rumus Simple Present Tense
      S + ((am/is/are) / verb1)) 

      • Nominal : S + am/is/are
      • Verbal : S + verb 1 

      1).Nominal : S + am/is/are

      • (+) subject + am/is/are + ……
      • (-) subject + am/is/are + not + ……
      • (?) am/is/are + subject + …...
      Karena tenses berkaitan dengan waktu, maka kalimat nominal dengan rumus seperti ini idealnya diikuti oleh adverb of time agar lebih memperjelas ke-tenses-annya. Dan itulah bedanya kalimat nominal tenses dengan kalimat nominal bukan tenses.

      To be am, is dan are ketika dipergunakan dalam kalimat nominal tenses, berfungsi sebagai primary auxiliary verb bukan sebagai linking verb.

      To be yang digunakan adalah : am (untuk I), is (untuk He She It) are (untuk You They We) 

      Contoh Kalimat Nominal :
      (+) subject + am/are/is + ……
      • I am here everytime
      • You are here everyday
      • He is here everyweek
      • She is here everynight
      • Marquez is on the track every sunday
      • The sun is on the east every morning.
      (-) subject + am/are/is + not + ……
      • I am not here every time
      • You are not here every day
      • He is not here every week
      • She is not here every night
      • Marquez is not on the track every sunday
      • The sun is not on the east every time.
      (?) am/are/is + subject + …...
      • am I here every time?
      • are You here every day?
      • is He here every week?
      • is She here every night?
      • is Marquez on the track every sunday?
      • is the sun on the east every time?

      2).Verbal : S + verb1

      • (+) subject + verb1 + …...
      • (-) subject + do/does + not + verb1 + ……
      • (?) do/does + subject + verb1 + ……
      Verb1 dengan subject He/She/It umumnya harus ditambah "s" atau "es", kecuali verb1 pada kalimat verbal interrogative, karena "Does" sudah menghandle itu.

      Do saat ini sedang menjadi primary auxiliary verb bukan main verb, sehingga tidak boleh diterjemahkan sebagai "melakukan".

      Fungsi Do dalam rumus ini adalah membantu verb1 menerangkan tensesnya tanpa mempengaruhi perubahan makna main verbnya (dalam hal ini verb1)

      Does adalah additional verb dari "Do". Perbedaannya adalah : Do untuk subject I, You, They dan We. Sedangkan Does (Do+es) untuk subject He, She dan It. 
      Contoh Kalimat Verbal :
      (+) subject + verb 1 + …...
      • I go to office every day
      • Sarimin goes to the market every morning
      (-) subject + do/does not + verb 1 + ……
      • I do not go to office every day
      • Sarimin does not goes to the market every morning
      (?) do/does + subject + verb 1 + ……
      • do You go to office every day?
      • does Sarimin go to the market every morning?
      Rumus ini biasanya dipergunakan untuk menyatakan :
      Suatu pekerjaan atau peristiwa yang terjadi waktu sekarang (present).
      • "where are you? i am at my home!". Jawaban seperti ini tentu maksudnya "aku di rumahku saat ini".
      • "i see you are very hapy now".
      Suatu pekerjaan yang "always" atau peristiwa yang bersifat habitually (kebiasaan). Misalnya : agenda rutin harian.
      • "i am here every day, i go to school every morning, i do not go to shool every sunday, does she back to her home every day?"
      Suatu peristiwa yang bersifat generally (umum, prah, lumrah atau merupakan sebuah fakta yang tidak bisa dibantah). Misalnya : peristiwa alam yang sudah menjadi sunatullah seperti matahari yang terbit dari timur dan malam yang senantiasa gelap
      • "The sun rise on the east". Sekalipun tidak dilanjutkan dengan "every morning" atau "now", semua orang sudah maklum bahwa memang fakta yang sudah berlaku setiap hari matahari terbitnya di timur.

      16 Rumus Tenses English ( Totalnya 22 Rumus : 17 Verbal Sentence + 5 Nominal Sentence)

      Membahas Rumus 16 Tenses English Grammar berarti membahas formula dan formasi kalimat berwaktu dalam tata bahasa inggris. Suatu pembahasan pokok dalam tata bahasa inggris yang tidak mudah dipahami.

      Sangat tidak mudah. Karena selain rumusnya banyak dan permasalahannya kompleks, kita juga dituntut untuk mampu membedakan karakteristik dari masing-masing 16 rumus tenses tersebut agar tidak salah memilih kapan rumus-rumus tersebut cocok dipergunakan. 

      Pembahasannya sangat panjang jika harus dijelaskan semuanya secara lengkap dalam satu artikel ini. Oleh karena itu baitussalam.web.id membaginya menjadi 17 artikel. 

      Formula kalimat berwaktu tersebut bisa berupa verbal sentence bisa juga nominal sentence. Formasinya direkrut dari 8 Parts of Speech : Verb, Noun, Pronoun, Adverb, Adjective, Preposition, Interjection dan Conjunction. Hanya saja yang lebih dominan pada pembentukan kalimatnya adalah verb, noun, pronoun dan adverb of time.

      Berikut ini adalah 16 Rumus Tenses English Grammar Modern (Totalnya adalah 22 rumus , terdiri dari : 17 verbal sentence + 5 nominal sentence) :

      01. S + ((Am/Is/Are) / Verb1)) Simple Present Tense

      • Nominal Sentence : Subject + to be (am/is/are) "where are you? i'm in my home now". 
      • Verbal Sentence : Subject + verb1 "Sarimin goes to market every morning" - "The sun rise on the east".

      02. S + Am/Is/Are + Verb1-ing Present Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + to be (am/is/are) + Verb1-ing "You're reading article word by word now"

      03. S + Have/Has + (Been/Verb 3) Present Perfect Tense

      • Nominal Sentence : Subject + Have/Has + Been "Valentino Rossi has been on the track". 
      • Verbal Sentence : Subject + Have/Has + Verb3 "Andrea Dovisiozo has overtaken Marc Marquez at lap 20".

      04. S+ Have/Has + Been + Verb1-ing Present Perfect Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Have/Has + Been + Verb1-ing "Joan Mir has been overtaking Fabio Quartararo before Feco Bagnaia out of race"

      05. S + ((Was/Were) / (Verb2)) Simple Past Tense

      • Nominal Sentence : Subject + Was/Were "Marc Marquez was The MotoGP Champion last year". 
      • Verbal Sentence : Subject + Verb2 "Marc Marquez won MotoGP Champion last year".

      06. S + Was/Were + Verb1-ing Past Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Was/Were + Verb1-ing "Andrea Dovisiozo was overtaking Marc Marquez at last lap on Redbull Ring Circuit last year".

      07. S + Had + (Been/Verb3) Past Perfect Tense

      • Nominal Sentence : Subject + Had + Been "I had been in Catalunya before You come yesterday". 
      • Verbal Sentence : Subject + Had + Verb3 "My Boss had gone to Bank Central Asia when I had gone to Catalunya yesterday".

      08. S + Had + Been + Verb1-ing Past Perfect Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Had + Been + Verb1-ing "Joan Mir had been overtaking Fabio Quartararo before Feco Bagnaia out of race last night".

      09. S + ((Am/Is/Are + Going To) / (Will/Shall)) + Verb1 Simple Future Tense

      • Verbal Sentence 1 : Subject + Am/Is/Are + Going To + Verb1 "He is going to Mekah on 17 August 2022". 
      • Verbal Sentence 2 : Subject + Will/Shall + Verb1 "We will go to Mekah, insya Allah ".

      10. S + Will/Shall + Be + Verb1-ing Future Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Will/Shall + Be + Verb1-ing "Excuse me sir, I shall be presenting the result of my research assignment next week, becouse I am sick today" - "Hi You, You will be presenting your assignment next season, okay?".

      11. S + Will + Have + Verb3 Future Perfect Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Will + Have + Verb3 "I will have written seven articles by the end of this week, She will have made seven articles by the end of this week".

      12. S + Will + Have + Been + Verb1-ing Future Perfect Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Will + Have + Been + Verb1-ing "I will have been studying arabic for 2 year by the end of March Next Year".

      13. S + Would/Should + Be/Verb1 Simple Past Future Tense

      • Nominal Sentence : Subject + Would/Should + Be "We would be here if you was here yesterday". 
      • Verbal Sentence : Subject + Would/Should + Verb1 "We would give you sureprize if you came yesterday".

      14. S + Would/Should + Be + Verb1-ing Past Future Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Would/Should + Be + Verb1-ing "Dani Pedrosa would be overtaking Marc Marquez if Marc Marquez was not out of race last night".

      15. S+ Would + Have + Verb3 Past Future Perfect Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Should/Would + Have + Verb3 "I would have bought a new car if I had a lot of money last year".

      16. S + Would + Have + Been + Verb1-ing Past Future Perfect Continuous Tense

      • Verbal Sentence : Subject + Would/Should + Have + Been + Verb1-ing "She Would have been studying here for two years by last July if she was not sick".

      Superlative Degree : Fungsi, Rumus dan Contoh Penggunaan

      The Degrees of Comparison - Superlative Degree : Fungsi, Rumus dan Contoh Penggunaan. Superlative Degree merupakan salah satu dari 3 jenis The Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan) dalam tata bahasa inggris.
      • Positive Degree (tingkatan perbandingan sama)
      • Comparative Degree (tingkatan perbandingan lebih)
      • Superlative Degree (tingkatan perbandingan paling/ter)


      Fungsi

      Superlative Degree ini (tingkatan perbandingan paling/ter) fungsinya dalam tata bahasa inggris adalah untuk memperbandingkan tiga object atau lebih yang dibicarakan perbandingannya dalam suatu kalimat dan salah satunya memiliki tingkatan “paling/ter” daripada semua object yang ada.


      Rumus

      Rumus Penggunaan Superlative Degree dalam kalimat adalah : The + kata superlative degree

      Contoh penggunaan

      Regular 1 Suku Kata.

      Pembentukannya adalah dengan menambahkan est dibelakang kata tersebut. 

      Contoh kata : small menjadi smallest. Contoh kalimat : Upin is the smallest in his family (Upin paling/terkecil di keluarganya)

      Regular Suku kata berakhiran “some/ow/le/r/y”

      Pembentukannya adalah dengan menambahkan est di belakang kata tersebut.

      Contoh kata : clever menjadi cleverest. Contoh kalimat : Upin is the cleverest in his class (Upin paling/terpandai di kelasnya)

      Regular 2 Suku kata atau lebih

      Pembentukkannya dengan menambahkan most sebelum kata tersebut

      Contoh kata : famous menjadi most famous. Contoh kalimat : Upin is the most famous in his school (Upin paling/terpopuler di sekolahnya)

      Irregular

      Pembentukannya tidak beraturan. Yang dimaksud irregular di sini adalah kata yang perubahan bentuk dari positive menjadi comparative dan menjadi superlativenya tidak mengikuti aturan yang sudah dibahas sebagaimana di atas.

      Contoh kata : Good menjadi Best. Contoh kalimat : Upin is the best student in his school (Upin siswa paling/terbaik di sekolahnya) Good termasuk irregular karena bentuk comparativenya adalah better (bukan gooder), dan bentuk superlativenya adalah best (bukan goodest)

      Comparative Degree : Fungsi, Rumus, Contoh Penggunaan

      The Degrees of Comparison - Comparative Degree : Fungsi, Rumus, Contoh Penggunaan. Comparative Degree merupakan salah satu dari 3 jenis The Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan) dalam tata bahasa inggris.
      • Positive Degree (tingkatan perbandingan sama)
      • Comparative Degree (tingkatan perbandingan lebih)
      • Superlative Degree (tingkatan perbandingan paling/ter)

      Fungsi

      Comparative Degree (tingkatan perbandingan lebih) berfungsi untuk memperbandingkan dua object yang sedang dibicarakan perbandingannya dalam suatu kalimat dan salah satunya memiliki tingkatan “lebih” daripada object yang satunya lagi.


      Rumus

      Rumus Penggunaan Comparative Degree dalam kalimat adalah : kata comparative degree + than

      Contoh Penggunaan

      Regular 1 Suku Kata

      Pembentukannya adalah dengan menambahkan er dibelakang kata tersebut

      Contoh kata : small menjadi smaller. Contoh kalimat : Upin is smaller than upin (Upin lebih kecil daripada Ipin)

      Regular Suku kata berakhiran “some/ow/le/r/y”

      Pembentukannya adalah dengan menambahkan er di belakang kata tersebut

      Contoh kata : clever menjadi cleverer. Contoh kalimat : Upin is cleverer than Ipin (Upin lebih pandai daripada Ipin)

      Regular 2 Suku kata atau lebih

      Pembentukannya adalah dengan menambahkan most sebelum kata tersebut

      Contoh kata : famous menjadi more famous. Contoh kalimat : Upin is more famous than Ipin (Upin lebih populer daripada Ipin)

      Irregular

      Pembentukannya tidak beraturan. Yang dimaksud irregular di sini adalah kata yang perubahan bentuk dari positive menjadi comparative dan menjadi superlativenya tidak mengikuti aturan yang sudah dibahas sebagaimana di atas.

      Contoh kata : Good menjadi Better. Contoh kalimat : Upin is better than Ipin (Upin lebih baik daripada Ipin). Good termasuk irregular karena bentuk comparativenya adalah better (bukan gooder), dan bentuk superlativenya adalah best (bukan goodest)

      Positive Degree : Fungsi, Rumus dan Contoh Penggunaan

      The Degrees of Comparison - Positive Degree : Fungsi, Rumus dan Contoh Penggunaan. Positive Degree merupakan salah satu dari 3 jenis The Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan) dalam tata bahasa inggris.
      • Positive Degree (tingkatan perbandingan sama)
      • Comparative Degree (tingkatan perbandingan lebih)
      • Superlative Degree (tingkatan perbandingan paling/ter)

      Fungsi

      Fungsi dari Positive Degree (tingkatan perbandingan sama) adalah untuk memperbandingkan dua object yang sedang dibicarakan perbandingannya dalam suatu kalimat dan keduanya menempati tingkatan yang sama.

      Rumus

      Rumus Penggunaan Positive Degree dalam kalimat adalah : as + kata positive degree + as

      Contoh Penggunaan

      Regular 1 Suku Kata

      Contoh kata : Young, deep, large, long. Contoh kalimat : This class is as large as library (kelas ini seluas/ sama luas dengan perpustakaan)

      Regular Suku kata berakhiran “some/ow/le/r/y”

      Contoh kata : Clever, Narrow, Noble, Cute. Contoh kalimat : Dadang is as cute as Dudung (Dadang seimut/ sama imut dengan Dudung)

      Regular 2 Suku kata atau lebih

      Contoh kata : Famous, Useful. Contoh kalimat : Upin is as famous as Ipin (Upin sepopuler/ sama populer dengan Ipin)

      Irregular 

      Pembentukannya tidak beraturan. Yang dimaksud irregular di sini adalah kata yang perubahan bentuk dari positive menjadi comparative dan menjadi superlativenya tidak mengikuti aturan yang sudah dibahas sebagaimana di atas.

      Contoh kata : Good, little, far, bad. Contoh kalimat : Upin is as good as Ipin (Upin sebaik/ sama baik dengan Ipin). Good termasuk irregular karena bentuk comparativenya adalah better (bukan gooder), dan bentuk superlativenya adalah best (bukan goodest

      8 Rumus Comparison (Perbandingan)

      8 Rumus Comparison (Perbandingan) : As + adjective + as, The same + noun, The same + adjective + as, Be (is/are/am) different, Be (is/are/am) different from, Be (is/are/am) like, Verb + like, Be (is/are/am) alike.

      Sebagaimana kita ketahui, The Degrees of Comparison (tingkat Perbandingan) dalam tata bahasa inggris ada 3, yaitu :

      • Positive Degree (tingkatan perbandingan sama)
      • Comparative Degree (tingkatan perbandingan lebih)
      • Superlative Degree (tingkatan perbandingan paling/ter)
      Adapun Rumus Comparison yang biasa dipergunakannya ada 8, yaitu :

      1. As + adjective + as. Artinya : se (sifat) atau sama sifatnya dengan

      2. The same + noun. Artinya : noun (kata benda) yang sama

      3. The same + adjective + as. Artinya : (sifat)nya sama seperti/dengan

      4. Be (is/are/am) different. Artinya : berbeda (tidak sama)

      5. Be (is/are/am) different from. Artinya : berbeda dari

      6. Be (is/are/am) like. Artinya : (berlaku) seperti

      7. verb + like. Artinya : tampak seperti/ mirip

      8. Be (is/are/am) alike. Artinya : sama/serupa

      Contoh Penggunaan 8 Rumus Comparison (Perbandingan) Tersebut Adalah Sebagai Berikut :

      1).As + adjective + as. Artinya : se (sifat) atau sama sifatnya dengan

      Upin is ten years old (Upin berusia sepuluh tahun)

      Ipin is ten years old (Ipin berusia sepuluh tahun)

      Kak Ros is seventeen years old (Kak Ros berusia tujuh belas tahun)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 1, yaitu : As + adjective + as yang artinya se (sifat) atau sama sifatnya dengan 

      Is Upin as old as Ipin ? (Apakah Upin seusia dengan Ipin?)

      Yes, Upin is as old as Ipin (Upin seusia/sama usianya dengan Ipin)

      Is Upin as old as Kak Ros ? (Apakah Upin seusia dengan Kak Ros?)

      No, Upin is not as old as Kak Ros (Upin tidak seusia/tidak sama usianya dengan Kak Ros)

      2).The same + noun. Artinya : noun (kata benda) yang sama

      Upin likes fried chicken (upin menyukai ayam goreng)

      Ipin likes fried chicken (ipin menyukai ayam goreng)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 2, yaitu : The same + noun. Artinya : noun (kata benda) yang sama

      Upin and Ipin likes the same food (Upin dan ipin menyukai makanan yang sama)

      3).The same + adjective + as. Artinya : (sifat)nya sama seperti/dengan

      His car is white (Mobilnya warna putih). 

      My car is white(Mobilku warna putih).

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 3, yaitu : The same + adjective + as. Artinya : (sifat)nya sama seperti/dengan

      His car is the same color as mine (Mobilnya  warnanya sama seperti kepunyaanku)

      4).Be (is/are/am) different. Artinya : berbeda (tidak sama)

      This car is Ferrari (mobil ini Ferrari)

      This car is Toyota (mobil ini Toyota)

      This car is BMW (mobil ini BMW)

      That car is Ferrari (mobil itu Ferrari)

      That car is Toyota (mobil itu Toyota)

      That car is BMW (mobil itu BMW)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 4, yaitu : Be (is/are/am) different. Artinya : berbeda (tidak sama)

      These cars are different (mobil-mobil ini berbeda)

      Those cars are different (mobil-mobil itu berbeda)

      5).Be (is/are/am) different from. Artinya : berbeda dari 

      Your car is white (Mobilmu warna putih)

      My car is black (Mobilku warna hitam).

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 5, yaitu : Be (is/are/am) different from. Artinya : berbeda dari

      Your car is different from mine (Mobilmu berbeda dari kepunyaanku)

      6).Be (is/are/am) like. Artinya : (berlaku) seperti

      Your house is clean (rumahmu bersih)

      My house is clean (rumahku bersih)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 6, yaitu : Be (is/are/am) like. Artinya : (berlaku) seperti

      My house is like yours (rumahku berlaku seperti kepunyaanmu)

      7).verb + like. Artinya : tampak seperti/ mirip

      The turtle runs very slowly (kura-kura berjalan sangat lambat)

      You runs very slowly (kamu berlari sangat lambat)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 7, yaitu : Verb + like. Artinya : tampak seperti/ mirip

      You run like the turtle (kamu berlari seperti /mirip kura-kura)

      8).Be (is/are/am) alike. Artinya : sama/serupa

      My motorbike is Ducati, The color of the motorbike is red (motorbike punyaku adalah Ducati, warna motorbike tersebut adalah merah)

      Dovisiozo’s motorbike is Ducati, The color of the motorbike is red (motorbike punya Dovisiozo adalah Ducati, warna motorbike tersebut adalah merah)

      Sekarang kita coba susunkan kalimat di atas dalam sebuah kalimat menggunakan Rumus Nomor 8, yaitu : Be (is/are/am) alike. Artinya : sama/serupa

      Dovisiozo’s motorbike and mine are alike (Motorbike kepunyaan Dovisiozo dan kepunyaanku sama/serupa)

      The Degrees of Comparison : Tingkatan, Ketentuan dan Contoh Penggunaan.

      The Degrees of Comparison : Tingkatan, Ketentuan Dan Contoh Penggunaan - The Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan) ini biasa dipergunakan pada Adjective dan Adverb.

      Tingkatan

      Tingkatannya ada 3, yaitu : 

      A) Positive Degree (Tingkatan Perbandingan Sama)

      B) Comparative Degree (Tingkatan Perbandingan Lebih) 

      C) Superlative Degree (Tingkatan Perbandingan Paling/Ter)

      The Degrees of Comparison pada aturan pembentukan kata tiap tingkatannya dibedakan menjadi 2, yaitu :

      1). Regular Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan Beraturan)

      2). Irregular Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan Tidak Beraturan)

      Ketentuan dan Contoh Penggunaan

      1).Regular Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan Beraturan)

      Jika kata positive yang diperbandingkan terdiri dari satu suku kata, maka pada comparativenya ditambah “er” dan pada superlativenya di tambah “est”

      Positive Degree

      Contoh kata : Young, deep, large, long.

      Contoh kalimat : This class is as large as library (kelas ini seluas/ sama luas dengan perpustakaan)

      Comparative Degree

      Contoh kata : Younger, deeper, larger, longer.

      Contoh kalimat : This class is larger than library (kelas ini lebih luas daripada perpustakaan)

      Superlative Degree

      Contoh kata : Youngest, Deepest, Largest, Longest.

      Contoh kalimat : This class is the largest room in this school (kelas ini adalah ruangan paling/terluas di sekolah ini)

      Jika kata positive yang diperbandingkan terdiri dari dua suku kata yang diakhiri : some, ow, le, r, dan y, maka pada comparativenya ditambah “er” dan pada superlativenya di tambah “est”

      Positive Degree

      Contoh kata : Clever, Narrow, Noble, Cute.

      Contoh kalimat : Unyil is as cute as Ucrit (Unyil seimut/ sama imut dengan Ucrit)

      Comparative Degree

      Contoh kata : Cleverer, Narrower, Nobler, Cuter.

      Contoh kalimat : Ucrit is cuter than Usro (Ucrit lebih imut daripada Usro)

      Superlative Degree

      Contoh kata : Cleverest, Narrowest, Noblest, Cutest.

      Contoh kalimat : Ucrit is the cutest student in this class (Ucrit adalah siswa paling/terimut di kelas ini)

      Jika kata positive yang diperbandingkan terdiri dari dua suku kata atau lebih, maka pada comparativenya didahului “more” dan pada superlativenya di tambah “most”. Berlaku juga untuk jenis ini kata yang berakhiran ful atau less.

      Positive Degree

      Contoh kata : Famous, Useful.

      Contoh kalimat : Upin is as famous as Ipin (Upin sepopuler/sama populer dengan Ipin)

      Comparative Degree

      Contoh kata : Famous, Useful.

      Contoh kalimat : Ipin is more famous than Mail. (Ipin lebih populer daripada Mail)

      Superlative Degree

      Contoh kata : Famous, useful.

      Contoh kalimat : Ipin is the most famous student in this school (Upin adalah siswa paling/terpopuler di sekolah ini)

      2).Irregular Degrees of Comparison (Tingkat Perbandingan Tidak Beraturan)

      Yang dimaksud irregular di sini adalah kata yang perubahan bentuk dari positive menjadi comparative dan menjadi superlativenya tidak mengikuti aturan yang sudah dibahas sebagaimana di atas.

      Positive Degree

      Contoh kata : Good, little, far, bad.

      Contoh kalimat : Umar is as good as Zaed (Umar sebaik/ sama baik dengan Zaed)

      Comparative Degree

      Contoh kata : better, less, farther, worse.

      Contoh kalimat : Zaed is better than Bakri. (Zaed lebih baik daripada Bakri)

      Superlative Degree

      Contoh kata : Best, least, farthest, worst.

      Contoh kalimat : Zaed is the best student in class (Zaed adalah siswa paling/terbaik di kelasnya)

      Good termasuk irregular karena bentuk comparativenya adalah better (bukan gooder), dan bentuk superlativenya adalah best (bukan goodest)

      11 Rumus Imperative (Kalimat Perintah)

      Berikut Ini Adalah 11 Rumus Imperative (Kalimat Perintah) :

      • 01. "infinitive + (!)"
      • 02. "infinitive + (,) + please (.)"
      • 03. "please + (,) + infinitive + (.)"
      • 04. "will/can + you + infinitive + please + (?)"
      • 05. "don't + infinitive + (!)"
      • 06. "don't + infinitive + (,) + please + (.)"
      • 07. "please + (,) + don't + infinitive + (.)"
      • 08. "be + article + noun + (!)"
      • 09. "don't + be + article + noun + (!)"
      • 10. "be + adjective + (!)"
      • 11. "don't + be + adjective + (!)"

      Imperative adalah kata kerja (verb) yang dipergunakan untuk kalimat yang berisi perintah, larangan, saran, permohonan, warning, nasehat, dan lain sebagainya yang semakna dengan perintah. 
      Tata bahasa indonesia, tata bahasa arab dan tata bahasa inggris semuanya membahas tentang imperative. Hal yang paling penting dipelajari dari imperative adalah rumus cara membuat kalimatnya.

      11 Rumus Cara Membuat Imperative (Kalimat Perintah)

      Ada beberapa beberapa rumus cara untuk membuat kalimat imperative, antara lain :

      01. "infinitive + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah untuk melakukan suatu pekerjaan. Sekedar perintah tanpa motivasi lain, sehingga tidak perlu dimodifikasi kata-kata lain. Cukup kata kerja asal (verb 1 / infinitive) diakhiri tanda seru (!)
      • Go! (pergilah!)
      • Eat! (makanlah!)
      • Read! (bacalah!)
      • Sit down! (duduklah!)
      • Stand up! (berdirilah!)
      02. "infinitive + (,) + please (.)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah santun untuk melakukan suatu pekerjaan, dengan modifikasi kata "silahkan" di akhir kalimat dan tidak diikuti tanda seru (!) setelahnya.
      • “go, please.” (pergi, silahkan.)
      • “eat, please.” (makan, silahkan.)
      • “read, please.” (baca, silahkan.)
      • “sit down, please.” (duduk,silahkan.)
      • “stand up, please.”. (berdiri, silahkan.)
      03. "please + (,) + infinitive + (.)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah santun untuk melakukan suatu pekerjaan, dengan modifikasi kata "silahkan" di awal kalimat dan tanpa tanda seru (!) di akhir kalimat.
      • “please, go.” (silahkan, pergi.)
      • “please, eat." (silahkan, makan.)
      • “please, read.” (silahkan, baca.)
      • “please, sit down.” (silahkan, duduk.)
      • “please, stand up.” (silahkan, berdiri.)
      04. "will/can + you + infinitive + please + (?)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah sangat santun dengan modifikasi kata "akankah/berkenankah/sudikah", "silahkan" dan tanda tanya (?). 
      Kalimat seperti ini biasanya dipergunakan untuk : permohonan atau undangan.
      Dalam adat orang Indonesia biasanya dipraktekkan sambil sedikit membungkukkan badan dan mengulurkan tangan kanan dengan maksud untuk mempersilahkan saking santunnya. Ini lebih santun dari sekedar memodifikasinya dengan kata “please” saja.
      • “will you come please?” (sudikah kiranya anda datang?)
      • “will you eat please?” (sudikah kiranya anda makan?)
      • “will you read please?” (sudikah kiranya anda baca?)
      • “will you site down please?” (sudikah kiranya anda duduk?)
      • “will you stand up please?” (sudikah kiranya anda berdiri?)
      05. "don't + infinitive + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai larangan biasa untuk tidak melakukan suatu pekerjaan. Sekedar larangan tanpa motivasi lain, sehingga tidak perlu dimodifikasi kata-kata lain selain "jangan" di awal kalimat dan tanda seru (!) di akhir kalimat yang mengindikasikan bahwa ini adalah kalimat larangan.
      • “don’t come!” (jangan datang!)
      • “don’t read!” (jangan membaca!)
      • “don’t speak!” (jangan berbicara!)
      • “don’t stand!” (jangan berdiri!)
      • “don’t sit!” (jangan duduk!)
      06. "don't + infinitive + (,) + please + (.)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai larangan santun untuk tidak melakukan suatu pekerjaan dengan modifikasi “don't” di awal kalimat dan “please” tanpa tanda seru (!) di akhir kalimat tersebut. 
      • “don’t come, please.” (jangan datang, saya mohon.)
      • “don’t read, please.” (jangan membaca, saya mohon.)
      • “don’t speak, please.” (jangan berbicara, saya mohon.)
      • “don’t stand, please.” (jangan berdiri, saya mohon.)
      • “don’t sit, please.” (jangan duduk, saya mohon.)
      07. "please + (,) + don't + infinitive + (.)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai permohonan untuk tidak melakukan suatu pekerjaan dengan modifikasi “please” di awal kalimat diikuti “dont” sebelum infinitive dan tanpa tanda seru (!) di akhir kalimat tersebut. 
      • “please, don’t come.” (saya mohon, jangan datang.)
      • “please, don’t read.” (saya mohon, jangan membaca.)
      • “please, don’t speak.” (saya mohon, jangan berbicara.)
      • “please,don’t stand.” (saya mohon, jangan berdiri.)
      • “please, don’t sit.” (saya mohon, jangan duduk.)
      08. "Be + article + noun + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah untuk menjadi sesuatu dengan menggunakan kata kerja "be" yang diikuti kata benda dan diakhiri tanda seru (!). Modifikasi keberadaan kata sandang a/an hanya jika diperlukan saja, tidak wajib. Ini karena pada contoh penggunaannya saya menggunakan countable noun yang perlu ditegaskan bilangannya.
      • Be a teacher! (jadilah seorang guru!)
      • Be a pilot! (jadilah seorang pilot!)
      • Be a racer! (jadilah seorang pembalap!)
      • Be a president! (jadilah seorang presiden!)
      • Be a blogger! (jadilah seorang blogger!)
      • Be a stone! (jadilah sebuah batu!)
      09. "Don't + Be + article + noun + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai larangan untuk menjadi sesuatu dengan menggunakan "Don't" sebelum kata kerja "be" yang diikuti kata benda dan diakhiri tanda seru (!). Modifikasi keberadaan kata sandang a/an hanya jika diperlukan saja, tidak wajib. Ini karena pada contoh penggunaannya saya menggunakan countable noun yang perlu ditegaskan bilangannya.
      • Don’t be a teacher! (janganlah menjadi seorang guru!)
      • Don’t be a pilot! (janganlah menjadi seorang pilot!)
      • Don’t be a racer! (janganlah menjadi seorang pembalap!)
      • Don’t be a president! (janganlah menjadi seorang presiden!)
      • Don’t be a blogger! (janganlah menjadi seorang blogger!)
      • Don't be a stone! (janganlah menjadi sebuah batu!)
      10. "Be + adjective + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus ini dimaksudkan sebagai perintah untuk memiliki sifat atau kepribadian tertentu dengan menggunakan "be" dan langsung diikuti dengan adjective serta diakhiri tanda seru (!) di akhir kalimat.
      • Be careful! (berhati-hatilah/jadilah memiliki sifat hati-hati!)
      • Be smart! (cerdaslah/jadilah memiliki sifat cerdas!)
      • Be serious! (seriuslah/jadilah memiliki sifat serius!)
      • Be honest! (jujurlah/jadilah memiliki sifat jujur!)
      • Be diligent! (rajinlah/jadilah memiliki sifat rajin!)
      11. "Don't + Be + adjective + (!)"
      Kalimat imperative dengan rumus dimaksudkan sebagai larangan untuk tidak memiliki sifat atau kepribadian tertentu dengan menggunakan "Don't" sebelum “be”, kemudian diikuti adjective (kata sifat) dan di akhiri tanda seru (!)
      • Don’t be lazy! (jangan malas/janganlah jadi memiliki sifat malas)
      • Don’t be stupid! (jangan bodoh/janganlah jadi memiliki sifat bodoh)
      • Don’t be sad! (jangan sedih/janganlah jadi memiliki sifat sedih)
      • Don’t be unfair! (jangan tidak jujur/janganlah jadi memiliki sifat tidak jujur)

      27 Rumus Infinitive : 1-13 Bare Infinitive, 14-27 To Infinitive.

      Verb - 27 Rumus Infinitive : 1-13 Bare Infinitive, 14-27 To Infinitive
      1. Do + Subject + Infinitive
      2. Subject + Can + Infinitive.
      3. Subject + Must + Infinitive.
      4. Subject + May + Infinitive.
      5. I/We + Shall + Infinitive. 
      6. Subject + Will + Infinitive. 
      7. Subject + Should + Infinitive.
      8. Subject + Would Rather + Infinitive. 
      9. Subject + Had Better + Infinitive
      10. Subject + Might + Infinitive
      11. Subject + Would + Infinitive.
      12. Dare + Subject + Infinitive.
      13. Need + Subject + Infinitive.
      14. Let Us (Let’s) + Infinitive
      15. Subject + Want + To + Infinitive.
      16. Subject + Like + To + Infinitive.
      17. Subject + Would Like + To + Infinitive.
      18. Subject + Have + To + Infinitive.
      19. Subject + Ought + To + Infinitive.
      20. Subject + Be + Going + To + Infinitive.
      21. Subject + Be + Happy + To + Infinitive.
      22. Subject + Be + Glad + To + Infinitive.
      23. It + Is + Difficult + To + Infinitive.
      24. It + Is + Time + To + Infinitive.
      25. It + Is + Easy + To + Infinitive.
      26. Main Clause + What + To + Infinitive.
      27. There + Is/Are + Nothing + To + Infinitive.

      Perbedaan Bare Infinitive dan To Infinitive

      Bare Infinitive adalah verb1 yang dapat dipergunakan untuk membentuk suatu kalimat dengan memakai kata bantu : 
      • do (apakah)
      • can (dapat)
      • must (harus)
      • may (bolehkah)
      • shall (akan)
      • will (akan)
      • should (seharusnya)
      • would rather (lebih suka)
      • had better (lebih baik)
      • might (boleh)
      • would (akan)
      • dare (beranikah)
      • need (perlukah)
      • let (mari)
      To Infinitive adalah verb1 yang biasa dipergunakan untuk membentuk suatu kalimat dengan: 
      • want to (ingin)
      • like to (suka)
      • would like to (ingin)
      • have to (harus)
      • going to (akan)
      • ought to (seharusnya)
      • what to (apa yang harus)
      • easy to (mudah untuk)
      • difficult to (sulit)
      • time to (saatnya)
      • happy to (bahagia)
      • glad to (senang)
      • nothing to (tidak ada …. untuk ….)

      Contoh Penggunaan:
      Berikut ini adalah contoh penggunaan 27 Rumus Infinitive (1-13 Bare Infinitive, 14-27 To Infinitive) :
      1. Do + Subject + Infinitive. Contoh Penggunaan : Do you study english? (apakah anda belajar bahasa inggris?)
      2. Subject + Can + Infinitive. Contoh Penggunaan : I can see (saya dapat melihat)
      3. Subject + Must + Infinitive. Contoh Penggunaan : I must study (saya harus belajar)
      4. Subject + May + Infinitive. Contoh Penggunaan : You may study (kamu boleh belajar)
      5. I/We + Shall + Infinitive. Contoh Penggunaan : We shall eat together (kami akan makan bersama)
      6. Subject + Will + Infinitive. Contoh Penggunaan : I will write an article again (saya akan menulis satu artikel lagi)
      7. Subject + Should + Infinitive. Contoh Penggunaan : I should work (saya seharusnya bekerja)
      8. Subject + Would Rather + Infinitive. Contoh Penggunaan : I would rather watch Indonesia Lawyers Club (saya lebih suka menonton Indonesia Lawyers Club)
      9. Subject + Had Better + Infinitive. Contoh Penggunaan : I had better study english (saya lebih baik belajar bahasa inggris)
      10. Subject + Might + Infinitive. Contoh Penggunaan : You might read my articles (kamu boleh membaca artikel-artikel milik saya)
      11. Subject + Would + Infinitive. Contoh Penggunaan : I would visit your site (saya akan mengunjungi situs anda)
      12. Dare + Subject + Infinitive. Contoh Penggunaan : Dare you speak english with me? (beranikah kamu berbicara bahasa inggris denganku?)
      13. Need + Subject + Infinitive. Contoh Penggunaan : Need I study English ? (perlukah aku belajar bahasa inggris?)
      14. Let Us (Let’s) + Infinitive. Contoh Penggunaan : Let’s study (mari belajar)
      15. Subject + Want + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I want to write more than 1000 articles (saya ingin menulis lebih dari 1000 artikel)
      16. Subject + Like + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I like to watch Indonesia lawyers Club (saya suka menonton Indonesia Lawyers Club) #Catatan : Untuk mengungkapkan ketidaksukaan terhadap sesuatu, dapat digunakan kata do (es) not like atau dislike.
      17. Subject + Would Like + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I would like to sleep (saya ingin tidur)
      18. Subject + Have + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I have to go (saya harus pergi)
      19. Subject + Ought + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I ought to sleep (saya seharusnya tidur)
      20. Subject + am/is/are + Going + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I am going to study (aku akan belajar)
      21. Subject + am/is/are + Happy + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : She is happy to meet you (dia bahagia bertemu anda)
      22. Subject + am/is/are + Glad + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : She is glad to meet you (dia senang bertemu anda)
      23. It + Is + Difficult + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : It is difficult to write perpect article (menulis artikel yang sempurna itu sulit)
      24. It + Is + Time + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : It is time to study (itu saatnya untuk belajar)
      25. It + Is + Easy + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : It is easy to study (Itu mudah untuk dipelajari)
      26. Main Clause + What + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : I forget what to write (saya lupa apa yang harus ditulis)
      27. There + is/are + Nothing + To + Infinitive. Contoh Penggunaan : There is nothing to eat (tidak ada sesuatu untuk dimakan)

      Verb+Ing & Gerund : Pengertian, Cara Membuat dan Penggunaan.

      Verb+Ing & Gerund : Pengertian, Cara Membuat dan Penggunaan. Pada artikel tentang verb (kata kerja) dijelaskan bahwa kata kerja dalam tata bahasa inggris itu bisa berubah-ubah bentuknya. Pada artikel ini yang akan dijelaskan adalah mengenai perubahan bentuk kata kerja dalam tata bahasa inggris, yang bukan saja mengalami perubahan bentuk tapi juga perubahan fungsi dari kata kerja (verb) ke kata benda (noun).

      Pengertian Gerund

      Gerund adalah verb (kata kerja) bentuk verb+ing yang berfungsi sebagai noun (kata benda) dalam sentence. Dengan kata lain, gerund adalah kata kerja yang dibendakan atau sebut saja kata benda jadi-jadian. 

      Cara Membuat Gerund

      Cara membuat Gerund itu sama dengan cara membentuk Verb Present Participle., yaitu Verb1 + ing. Aturan pembentukan kata-nya sama, yaitu :
      • Verb infinitive (kata kerja asal atau verb 1) yang berakhiran huruf konsonan, dan terdiri atas satu suku kata dan didahului oleh huruf vokal (a, I, u, e, o) maka huruf konsonan tersebut harus digandakan. Contoh : set menjadi setting, get menjadi getting, cut menjadi cutting, sit menjadi sitting, run menjadi running, dan lain sebagainya. Tapi jika huruf konsonan akhirnya huruf y, maka y tidak digandakan. Contoh : study menjadi studying, buy menjadi buying, pay menjadi paying, lay menjadi laying. Aturan ini juga tidak berlaku untuk beberapa kata, seperti : eat menjadi eating.
      • Verb (kata kerja) yang terdiri dari dua suku kata dan berakhiran huruf konsonan serta tekanan pengucapannya jatuh pada suku kata kedua, dan sebelumnya didahului oleh satu huruf vokal, maka huruf konsonan tersebut harus digandakan. Contoh : submit menjadi submitting, admit menjadi admitting.
      • Verb (kata kerja) yang berakhiran huruf e, dan dalam pengucapannya tidak terdengar, atau bahkan tidak mendapat tekanan sama sekali, maka huruf e tersebut harus dihilangkan. Contoh : have menjadi having, give menjadi giving, live menjadi living, write menjadi writing, dan sebagainya.

      Penggunaan Gerund

        Sebagai Subject of Sentence
        • writing is my hobby (menulis adalah hobiku)
        • reading is my daily (membaca adalah keseharianku)
        Pada kedua contoh di atas gerund (writing dan reading) dipergunakan sebagai subject of sentence (subject dalam suatu kalimat).

        Sebagai Object of Sentence
        • I will not stop studying (saya tidak akan berhenti belajar)
        • I just finished eating (saya baru selesai makan)
        Pada kedua contoh di atas, gerund (studying dan eating) dipergunakan sebagai object of verbal sentence (object dalam kalimat verbal) dari transitive verb yaitu stop dan finished.

        Sebagai Object of Preposition
        • Before eating, I take a shower (sebelum makan, saya mandi)
        • After eating, I sleep (sesudah makan, saya merokok)
        • I eat, without thinking (saya makan, tanpa berpikir)
        • This money is for buying a car (uang ini untuk membeli sebuah mobil)
        • I arrived by swimming (aku sampai dengan berenang)
        • I have been interested in blogging (saya sudah tertarik pada ngeblog)
        Pada beberapa contoh di atas, gerund (dua kata eating, thinking, buying, swimming, blogging) dipergunakan sebagai object of preposition atau kata yang diawali preposition (before, after, without, for, by, in). Dalam aturan tata bahasa inggris, verb (kata kerja) tidak bisa diawali dengan preposition (kata depan), kecuali jika verb (kata kerja) tersebut sudah dirubah ke bentuk gerund (verb1+ing).

        Sebagai Nominal Predicate
        • My expertise is running on the water (keahlian kabayan adalah berlari di atas air)
        • Kabayan's expertise is dancing on the water (keahlianku adalah menari di atas air)
        Pada kedua contoh di atas, gerund (running dan dancing) dipergunakan sebagai nominal predicate (predikat dalam kalimat nominal).

        Setelah Mind
        • I mind waiting (aku keberatan menunggu)
        • I don’t mind carrying you (aku tidak keberatan menggendongmu) Mbah Surp hhe.
        Pada kedua contoh di atas, gerund (waiting dan carrying) ditempatkan sesudah kata mind (mind artinya keberatan), verb (kata kerja) menjadi boleh ditempatkan setelah mind jika verb tersebut diubah ke bentuk gerund (wait menjadi waiting dan carry menjadi carrying)

        Setelah No
        • No parking (dilarang parkir)
        • No speaking (dilarang berbicara)
        • No passing (dilarang menyalip)
        • No laughing (dilarang tertawa)
        • No copying (dilarang mengcopy)
        • No crying (dilarang menangis)
        • No speeding (dilarang ngebut)
        Dalam beberapa contoh di atas, gerund (parking, speaking, passing, laughing, copying, crying, speeding) dipergunakan sebagai object kalimat larangan, dan itu sering kita temukan di beberapa tempat. Hal itu boleh, karena verb (parke, speak, pas, laugh, copy, cry, speed) telah diubah ke bentuk gerund dan berfungsi layaknya noun (kata benda).

        Setelah No Use
        • There is no use arguing (tidak ada gunanya berdebat)
        • There is no use interrupting (tidak ada gunanya menginterupsi)
        • There is no use running (tidak ada gunanya berlari)
        Dalam beberapa contoh di atas, gerund (arguing, interrupting, running) sebenarnya kata-kata ini aslinya verb yang diubah ke bentuk gerund dengan ditambah ing agar bisa berfungsi layaknya noun dalam kalimat. Sehingga kalimat menjadi lebih simple.

        Setelah Like dan Dislike
        • I like playing football (saya suka bermain sepakbola)
        • I dislike playing football (saya tidak suka bermain sepakbola)
        Pada kedua contoh di atas, kata play diubah ke bentuk playing. Hal itu karena Like merupakan jenis verb (kata kerja) yang harus selalu diikuti bentuk gerund atau to infinitive. Jadi boleh saja jika verb setelahnya tidak berbentuk gerund, melainkan to infinitive.
        • I like to play football (suka bermain sepakbola)
        • I dislike to play football (saya tidak suka bermain sepakbola)
        Selain like, ada juga kata-kata lain yang selalu diikuti gerund atau to infinitive, antara lain : love, hate, prefer, start, begin, continue, mind, can’t stand, dread dan need (dalam kalimat passive).
        • This article needs reading (artikel ini butuh dibaca)
        • This article needs to read (artikel ini butuh dibaca)
        Tapi penggunaannya jarang.

        Itulah Gerund, Sang Noun jadi-jadian.